Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Imelda Marcos Membangun Mimpi di Usia 80

image-gnews
Imelda Marcos saat berkampanye untuk menjadi anggota kongres. REUTERS/Romeo Ranoco
Imelda Marcos saat berkampanye untuk menjadi anggota kongres. REUTERS/Romeo Ranoco
Iklan

TEMPO Interaktif, Manila -Usia tua ternyata tidak menjadi penghalang bagi Imelda Marcos. Terbukti pada Jumat pekan lalu, dengan penuh semangat ia berkampanye mencari pendukung untuk menjadi anggota kongres.

Tak lupa ia meminta izin kepada mendiang suaminya, bekas presiden Filipina Ferdinand Marcos, yang terbaring beku di peti mayat berkaca di Filipina utara. Imelda, yang mengenakan tunik oranye cerah dengan rambut digulung ke belakang, serta memakai sepatu kulit elegan, mencium jenazah suaminya dari balik kaca peti.

"Ini adalah salah satu ketidakadilan yang paling besar," katanya menunjuk jenazah suaminya. Perempuan 80 tahun itu mengatakan, jika ia menang nanti, ia akan menuntaskan impian utamanya, yakni memakamkan jenazah suaminya di makam pahlawan di Manila.

Jenazah Marcos terpaksa dijadikan mumi dalam peti kaca, setelah pemerintah penggantinya menolak Marcos dimakamkan di Filipina. Marcos meninggal di pengasingannya di Amerika Serikat pada 1989, tiga tahun setelah terjadi Revolusi People Power, yang dipimpin Corazon Aquino.

Marcos mengungsi ke luar negeri setelah digulingkan dan menyandang sejumlah tuduhan, di antaranya korupsi, diktator, dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia selama 20 tahun berkuasa. Adapun Imelda saat itu meninggalkan perhiasan yang bukan main banyaknya dan 1.220 pasang sepatu.

Tapi, pada 1991, Imelda dan ketiga anaknya diizinkan kembali ke Filipina.
Kendati dikenal senang kemewahan, sangat boros, senang menghambur-hamburkan duit dengan berbelanja ke butik-butik terkenal dunia pada saat negaranya dibelit kemiskinan, Imelda nyatanya mampu memelihara pendukungnya. Pada 1995 ia berhasil memperoleh kursi kongres. Namun ia harus mengakui kekalahannya saat kandas dalam pemilu presiden pada 1992 dan 1998.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Cita-cita saya melayani tanpa akhir dan mencintai tanpa akhir," kata Imelda saat jumpa pers dengan wartawan di sebuah diskotek hotel sebelum berkampanye.

Untuk mencapai cita-citanya, Imelda, yang dirundung diabetes dan glaukoma, tak peduli dengan umurnya yang sudah lanjut.

"Saya benar 80 tahun, tapi saya dapat lari serta menjadi nenek yang bisa mencintai dan merangkul rakyat lebih dari yang bisa dilakukan seorang ibu," ujarnya. Ucapan ini disambut tepuk tangan meriah oleh teman-temannya.

AP | SUNARIAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina, Februari 2009. REUTERS
Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.


Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Rodrigo Duterte. REUTERS
Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.


Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Kel Cruz dan salah satu lukisannya. oddyitycentral.com
Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis


Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, melakukan
Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.


Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina mengikuti salat Jumat berjamaah si sebuah masjid di kota Marawi, Filipina Selatan, 26 Mei 2017. Pejabat Filipina mengatakan bahwa kota Marawi tengah dikuasai milita Maute yang merupakan gerilyawan terkait ISIS. (Jes Aznar/Getty Images)
Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.


Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kiri), dan Pasangannya Honeylet Avancena mengobrol saat mereka menunggu kedatangan para pemimpin Asia Tenggara untuk upacara pembukaan KTT ASEAN Leader ke-30 di Manila, Filipina, 29 April 2017. Pasangan ini terlihat mesra saat menyambut tamu negara. AP/Bullit Marquez
Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.


Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Asap hitam mengepul ke langit, usai militer pemerintah Filipina melancarkan serangan udara ke sebuah lokasi yang telah dikuasai oleh militan Maute di kota Marawi, Filipina Selatan, 27 Mei 2017. REUTERS
Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.


Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Pasukan militer Filipina tengah terlibat baku tembak dengan militan Maute yang telah menguasai sebagian kota Marawi di Filipina Selatan, 25 Mei 2017. REUTERS
Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.


Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Pasukan militer Filipina tengah terlibat baku tembak dengan militan Maute yang telah menguasai sebagian kota Marawi di Filipina Selatan, 25 Mei 2017. REUTERS
Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.


Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Tentara dilaporkan bertempur dengan kelompok afiliasi ISIS di Marawi, Filipina. Twitter.com
Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.