Dolorfino mengungkapkan, sekitar 50 anggota Abu Sayyaf berhasil meloloskan diri. Ia menambahkan, dua prajurit marinir cedera dan beberapa anggota Abu Sayyaf diyakini meninggal. Namun tidak disebutkan bagaimana nasib Sahiron.
Keberhasilan ini dicapai di tengah pelaksanaan kampanye pemilihan presiden yang bakal digelar Mei mendatang. Banyak pihak berharap perdamaian segera terwujud di pemerintahan baru nantinya.
Sahiron merupakan salah satu komandan senior di kelompok Abu Sayyaf. Pemerintah Amerika menjanjikan hadiah uang tunai US$ 1 juta bagi siapa saja yang dapat memberi informasi mengenai lokasi persembunyian buron itu, hidup atau mati.
Abu Sayyaf dibentuk pada 1994 dan dipercaya didanai oleh jaringan Al-Qaidah yang dipimpin oleh Usamah Bin Ladin. Kelompok radikal ini dituding bertanggung jawab atas serangkaian pengeboman di Filipina dan penculikan para misionaris asing, warga Kristen, dan penasihat militer dari Amerika. Termasuk penculikan tiga warga Amerika dan 17 orang Filipina.
Organisasi diperkirakan memiliki anggota kurang dari 400 personel. Meski begitu, mereka berkembang pesat dan berpengalaman menggunakan bom buatan yang sama dengan bahan peledak yang dipakai di Irak dan Afganistan.
Wakil Laksamana Ferdinand Golez mengatakan operasi militer terhadap Abu Sayyaf akan terus berlangsung. "Saya berharap ini akan terus berlanjut untuk membasmi kelompok yang telah menyebabkan banyak persoalan di Mindanao," katanya.
AP | Inquirer | Manila Bulletin | Faisal Assegaf