TEMPO Interaktif, Moskow - Dua wanita pembom bunuh diri dipastikan yang membuat kekacauan di jalur kereta Moskow. Dua ledakan bom itu menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai 65 orang di kereta metro Moskow yang penuh sesak pada hari Senin (29/3). Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyatakan akan bertindak "tanpa kompromi" untuk membasmi teroris.
Saksi menggambarkan jam-jam sibuk pagi menjadi panik di dua stasiun pusat di Moskow, ketika komuter itu anjlok dan bertabrakan satu sama lain dengan diselubungi asap tebal dan debu. Keadaan semakin kacau ketika para penumpang mencoba untuk melarikan diri dari serangan terburuk di ibukota Rusia dalam enam tahun terakhir.
Kepala Dinas Keamanan Federal (FSB), Alexander Bortnikov mengatakan kepada Presiden Dmitry Medvedev bahwa bom itu diisi dengan baut dan batang besi. Ia menghubungkan serangan ke Kaukasus Utara, di mana Moskow menghadapi ancaman dari kelompok Islamis yang tumbuh sebagai kelompok perlawanan yang telah mengancam akan menghantam kota-kota Rusia dan target ekonomi lainnya.
"Kita akan melanjutkan operasi melawan teroris tanpa keraguan dan sampai ke ujungnya," ujar Medvedev kepada para pejabat dalam sambutannya di televisi. Ia memerintahkan memperketat keamanan dan menjaga bandara. Ini sebagai aksi waspada terhadap apa yang ia sebut upaya untuk mendestabilisasi Rusia.
Para pejabat mengatakan jumlah korban tewas dapat meningkat dengan sekitar 30 orang terluka parah.
Ledakan pertama merobek gerbong kedua dari sebuah kereta metro sebelum jam delapan pagi, di stasiun Lubyanka, dekat dengan markas besar keamanan dalam negeri Rusia, FSB (dulu KGB). Di tempat itu menewaskan sedikitnya 23 orang.
Sekitar 40 menit kemudian, ledakan bom lain di gerbong kedua atau ketiga saat kereta api menunggu di stasiun metro Kultury Park, di seberang Gorky Park, dan menewaskan 12-14 orang lebih, seorang jurubicara pelayanan darurat mengatakan melalui telepon.
"Sangat menakutkan. Aku melihat mayat untuk yang pertama kalinya," kata Valentin Popov, 19 tahun, mahasiswa yang berada di kereta api dalam perjalanan ke stasiun Kultury Park. "Semua orang menjerit-jerit. Ada seorang dobrak di pintu. Aku melihat seorang wanita menggendong seorang anak dan memohon orang-orang untuk membiarkan dia lewat, tetapi itu tidak mungkin," katanya.
Kepala FSB, penerus utama era Soviet KGB, mengatakan kepada Medvedev, potongan bagian tubuh termasuk dua perempuan pembom bunuh diri ditemukan ... dan menurut data awal, orang-orang ini terkait dengan Kaukasus Utara."
REUTERS| NUR HARYANTO