TEMPO Interaktif, Tripoli - Libya dan Suriah hari ini menekan Presiden Otoritas Palestina Mahmud Rida Abbas untuk tidak lagi menerima tawaran dialog dengan Israel. Seruan itu disampaikan dalam pertemuan 14 negara-negara Arab di Ibu Kota Tripoli, Libya.
Kedua negara itu meminta rakyat Palestina berjuang dengan senjata karena tidak ada gunanya lagi berunding dengan negara Zionis itu. Namun usulan itu ditolak oleh Abbas. Ia memang menyaratkan penghentian proyek permukiman di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, untuk kembali ke meja perundingan.
Perdana Menteri Israel benjamin Netanyahu menolak permintaan yang juga disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama itu. Alhasil, hubungan dua negara bersekutu itu memanas. Netanyahu bahkan kian menantang setelah mengumumkan pembangunan 1.600 rumah baru bagi warga Yahudi di Yerusalem Timur.
Netanyahu beralasan pihaknya harrus mengantisipasi pertumbuhan alamiah warga Yahudi di kota suci itu. Saat ini terdapat sekitar 450.000 orang Yahudi ketimbang 250.000 warga Palestina di yerusalem Timur.
Alhasil, pembicaraan damai telah mandek hampir tiga tahun setelah Abbas dan Perdana Menteri Ehud OLmert membuat kesepakatan dalam konferensi Annapolis di Amerika, November 2007.
AP/ABC/Faisal Assegaf