Menurut pihak militer Filipina seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (25/8), dua orang itu ditangkap terpisah. Alpaker Said alias Hamid Salo, 18 tahun, ditangkap minggu lalu di sebuah mall di sebelah selatan kota Zamboanga. Pada waktu yang sama, Jul Asari Misuari ditangkap di dekat kota Panamao, Pulau Jolo.
Menurut Letnan Kolonel Daniel Lucero, keduanya mengaku kepada pemerintah bahwa kelompoknya telah berencana akan melakukan pengeboman, dengan target daerah bagian selatan kepulauan Mindanao. Saat ini kita masih mencari orang yang bekerjasama dan terlibat dalam pengeboman dengan mereka,jelas Lucero di Manila.
Ia menjelaskan, intelejen militer melakukan operasi pengawasan terhadap para tersangka pemberontak Abu Sayyaf seperti informasi dari kedua orang yang tertangkap. Menurutnya, pengeboman yang akan dilakukan bisa saja sebagai balas dendam atas penyerangan militer dua tahun belakangan ini. Atau, bisa saja sebagai respon terhadap penangkapan dalang terorisme, Hambali, yang saat ini di tahan Amerika Serikat.
Lucero menegaskan, pemerintahnya juga memeriksa kemungkinan terlibatnya Fathur Rohman Al-Ghozi, ahli bahan peledak Jemaah Islamiyah yang kabur dari penjara Manila. Menurutnya, pasukan Filipina telah menyisir Mindanao untuk mencari Al-Ghozi sejak ia melarikan diri bulan lalu dan ada banyak laporan yang menyatakan bahwa ia telah dibantu oleh kelompok militan Filipino Islamic.
AFP/Listi Fitria Tempo News Room