Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemimpin Junta Militer Burma Peringatkan Barat

image-gnews
Pemimpin Burma Jendral Than Shwe/AFP
Pemimpin Burma Jendral Than Shwe/AFP
Iklan
TEMPO Interaktif, Naypydaw -Pemimpin junta militer Burma, Jenderal Senior Than Shwe, memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak menciptakan perpecahan menjelang pemilihan umum di negara itu. Ia mengingatkan, tindakan seperti itu akan mengakibatkan kekacauan dan mengganggu proses menuju demokrasi.

Pernyataan itu ia sampaikan saat berpidato di hadapan 13 ribu tentara Burma dalam parade Hari Angkatan Bersenjata di Naypyidaw, Sabtu pekan lalu. Pidato itu disiarkan secara langsung ke seantero negeri. Beberapa wartawan asing juga diundang pada kesempatan itu, sesuatu yang sangat jarang dilakukan oleh mereka.

Shwe menegaskan, pemerintahnyalah yang berhak memantau pelaksanaan pemilu itu. Karena itu, ia menyerukan kepada seluruh rakyatnya untuk tidak bergantung pada kekuatan asing. "Selama transisi menuju sebuah sistem yang tidak dikenal, negara-negara berpengalaman biasanya ikut campur dan mencari untung bagi kepentingan mereka," katanya.

Negara-negara Barat yang disponsori Amerika Serikat memang mengisolasi Burma. Mereka sudah beberapa kali menerapkan sanksi lantaran junta militer dianggap melanggar hak asasi dan tidak demokratis. Burma juga dituntut membebaskan seluruh tahanan politik, termasuk ikon Aung San Suu Kyi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun sejauh ini Shwe belum mengumumkan kapan pesta demokrasi itu diselenggarakan. Jika jadi dilangsungkan, itu bakal menjadi pemilu kedua sejak kediktatoran militer berkuasa di negara itu hampir setengah abad. Pada pemilu 1990, Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD), menang. Namun junta menolak hasil tersebut dan memenjarakan perempuan peraih Nobel Perdamaian itu.
Shew juga mengancam agar partai-partai peserta pemilu tidak berbuat curang. "Praktek tidak tepat dari demokrasi sering mengarah pada fenomena anarki," ujarnya.

AP | Reuters | Faisal Assegaf

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular piton. shutterstock.com
Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.


Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Ilustrasi Facebook. (AP Photo/Thibault Camus)
Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar


16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

Pemimpin junta militer Myanmar Than Shwe. AP /David Longstreath
16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.


PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

Massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi unjuk rasa solidaritas untuk Muslim Rohingya di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (5/8). ANTARA/Ardiansyah Indra Kumala
PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.


Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Aung San Suu Kyi mendapat gelar doctor honoris causa di Oxford University
Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.


Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Aung San Suu Kyi. AP/Khin Maung Win
Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?


Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla didampingi Menteri Urusan wilayah Perbatasan  Myanmar Letnan Jenderal Thein Htay mengunjungi barak pengungsi etnis Rohingya di Thet Kay Pyin, Ibukota negara bagian Rakhine Sittway, Myanmar, Sabtu (11/08). ANTARA/HO-Dokumentasi-JK
Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.


Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Sejumlah aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) membawa poster saat berunjukrasa di perempatan vetaran, Malang, Jawa Timur, Rabu (1/8). ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.


Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Rohingya (AMPERA) melakukan aksi solidaritas untuk masyarakat muslim Rohingya, di Bundaran Majestik Medan, Sumut, Selasa (7/8). ANTARA/Irsan Mulyadi
Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.


KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

Sejumlah wanita suku Rohingya, yang bisanya tinggal di perbatasan Myanmar Bangladesh, berjalan untuk mengambil air di kamp pengungsian di Kutupalong, Bangladesh (7/3). Foto disiarkan hari ini (13/3).  AP/Pavel Rahman
KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.