TEMPO Interaktif, Haiti - Ratusan praktisi Voodoo bernyanyi, berdoa dan memukul-mukul drum hari Minggu untuk menghormati korban gempa di sebuah upacara publik yang luar biasa bagi sebuah agama yang paling sering dirayakan di rumah-rumah pribadi.
Voodooists yang berpakaian putih, banyak dengan selempang hitam di lengan mereka, berjalan di bawah terik matahari Karibia dari alun-alun pusat kota ke pantai, di mana mereka meminta roh-roh orang mati dibersihkan di laut dan dikirim dalam perjalanan mereka menuju reinkarnasi .
"Tanpa kami, tidak ada Haiti," kata pastor Jean Claude Bazil, yang mengklaim agamanya sebagai jalan yang benar. "Kita harus menarik diri kita bersama untuk menyelamatkan Haiti."
Gempa bumi pada Januari 12, yang menurut pemerintah diperkirakan menewaskan 230 ribu orang, membangkitkan ketegangan di antara agama-agama Haiti saat beberapa bantuan disalurkan melalui kelompok-kelompok Kristen. Sebuah upacara di perkampungan kumuh tepi laut bulan lalu terganggu oleh kerumunan orang yang marah melemparkan batu pada praktisi Voodoo.
Penyelenggara peringatan hari Minggu memilih lokasi di tengah puing-puing pusat kota yang hancur dan mempromosikan acara dengan iklan radio dalam upaya untuk meningkatkan penerimaan dari Voodoo, yang disetujui sebagai agama resmi pada tahun 2003 oleh pemerintah Haiti. Polisi Nasional Haiti terus mengawas dari truk pickup, tapi tidak ada kekerasan -- hanya doa-doa.
"Voodoo bukan rahasia masyarakat," kata Max Beauvoir, seorang imam Voodoo yang mengenakan topi berbulu dan rangkaian manik-manik berwarna cerah saat ia memimpin upacara di taman Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Namun, kerumunan beberapa ratus orang itu hanya mengisi sepetak kecil taman, jauh dari jumlah massa Kristen yang berkabung tiga hari pada bulan Februari.
Voodoo, campuran dari ajaran Kristen dan agama-agama Afrika yang disatukan oleh para budak, dipraktekkan di seluruh bangsa yang memiliki sekitar 9 juta orang itu. Banyak warga Haiti menganggap dirinya pengikut dari keduanya Voodoo dan Kristen.
Pengikut Voodoo percaya pada reinkarnasi, satu Tuhan dan roh. Pemimpin Voodoo mengatakan bahwa walaupun mereka tidak percaya pada roh-roh jahat, beberapa pengikut berdoa kepada roh-roh untuk berbuat jahat.
Satu imam Voodoo, Agustinus Saint-Clou, mengatakan mereka berdoa untuk semua korban gempa meskipun ia tidak percaya agama-agama lain telah menunjukkan pertimbangan yang sama untuk Voodooists.
"Ini adalah agama yang nyata bagi semua Haiti," kata Saint-Clou, yang mengenakan liontin tengkorak di rantai di lehernya.
AP | EZ