Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelompok Sekuler Menang dalam Pemilu Irak  

image-gnews
AP Photo/Karim Kadim
AP Photo/Karim Kadim
Iklan
TEMPO Interaktif, Bagdad - Kubu sekuler yang dipimpin bekas Perdana Menteri Irak Ayad Allawi secara mengejutkan keluar sebagai peraih kursi terbanyak dalam pemilihan umum parlemen di Irak kemarin. Mereka menang tipis atas lawan kuat mereka, yakni kelompok yang dipimpin Perdana Menteri Nouri al-Maliki.

Menurut pejabat pemilu Irak, koalisi pimpinan Allawi mendapatkan dua kursi lebih banyak ketimbang Maliki dalam pemilu yang berlangsung 7 Maret lalu itu. Disebutkan, Allawi meraih 91 kursi, sedangkan Maliki 89 kursi. Adapun kelompok lainnya, yakni Aliansi Nasional Irak, kelompok Syiah yang didominasi pengikut Al-Sadr, meraih 70 kursi, dan Partai Kurdi hanya 51 kursi.

Hasil akhir ini dinilai mengejutkan karena sebelumnya Maliki diramalkan bakal menang mudah. Pada penghitungan dua pekan pertama Maliki memimpin perolehan suara, tapi selanjutnya disalip oleh perolehan suara Allawi.

Kepada pendukungnya di Baghdad, Allawi mengatakan ingin membantu membangun stabilitas wilayah agar tercapai kemakmuran bagi warga Irak. "Pada kesempatan ini, saya menyampaikan selamat kepada warga Irak dan membuka lebar-lebar persahabatan dengan semua tetangga dan negara-negara di dunia," kata Allawi.

Allawi, politikus Syiah sekuler yang melakukan koalisi lintas sektarian, termasuk dengan minoritas Sunni yang tak lagi berkuasa sejak tergulingnya pemerintah Saddam Hussein, juga menawarkan kepada semua partai untuk berunding guna membentuk pemerintahan. Dia berharap langkah ini dapat memperbaiki posisi Irak di Arab dan dunia muslim.

Allawi juga menegaskan aliansinya terbuka untuk berbicara dengan siapa saja, dan meminta partai segera melakukan hal itu. Menurut Allawi, stabilitas Irak sangat diperlukan agar stabilitas di Timur Tengah bisa tercapai, dan ia meminta warga Irak melindungi negara mereka. "Bangsa ini jangan terlalu lama bergantung pada Amerika."

Kemenangan kubu Allawi, yang didukung Amerika Serikat, membuat Maliki marah dan berjanji untuk menentang kemenangan tersebut. Maliki juga mengulangi permintaan agar komisi pemilu menghitung ulang kertas suara. Namun komisi pemilu menolak melakukan penghitungan secara manual atas seluruh kertas suara yang masuk. Respons ini membuat Maliki tak puas. Ia menegaskan bahwa kelompoknya akan tetap membentuk pemerintah baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Irak menggambarkan, pemilu "bisa diterima", dan ia mendesak warga Irak menerima hasil akhirnya.

Kemenangan ini sempat diwarnai aksi kekerasan. Beberapa jam sebelum hasil akhir pemilu diumumkan, terjadi dua ledakan di Kota Khalis, Provinsi Diyala. Ledakan itu membuat 42 orang tewas dan melukai 65 orang lainnya.

Di antara para korban ada anak-anak dan perempuan. Tapi jumlahnya tidak diketahui. Ledakan terjadi pukul 6.15 sore waktu setempat di depan sebuah kafe dan restoran di Khales tengah. Belum diketahui jelas penyebab ledakan.


AP | BBC | SKY NEWS | SUNARIAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

Seorang pria melihat bangunan Masjid Agung al-Nuri yang hancur di Mosul, Irak, 5 Agustus 2017. Masjid Al-Nuri dan menara miring Al-Hadba merupakan ciri khas kota Mosul dan memegang sejarah penting dalam pendudukan ISIS di Irak. REUTERS/Suhaib Salem
ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.


Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Anggota tentara Irak berjalan didepan reruntuhan Masjid Agung al-Nuri di Mosul, Irak, 2 Juli 2017. Militan ISIS menempelkan peledak pada dinding dan menara masjdi agung yang didirikan pada 850 tahun lalu. REUTERS/Erik De Castro
Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya


Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Seorang pria minum di bar di kota Qaraqosh, di selatan Mosul, Irak, 18 Juli 2017. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.


Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Dalam serial ini juga diceritakan tentang seorang wanita yang bergabung dengan ISIS di Irak setelah 20 tahun gagal mendapatkan suami di kampung halamannya, Kuwait. Wanita itu lalu berharap bergabungnya dia dengan ISIS bisa menjadi istri salah seorang anggota kelompok itu. MBC Group/Handout via REUTERS
Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.


Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Abu Bakr al-Baghdadi. mirror.co.uk
Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.


Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya


Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Aanak-anak mengantre mendapat makanan di dapur umum setelah berakhirnya pertempuran antara pasukan Irak dengan militan ISIS di distrik Tayaran di Mosul barat, Irak, 30 April 2017. REUTERS
Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.


Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Sejumlah polisi Federal Irak berpose saat merayakan keberhasilannya  menyingkirkan ISIS dari Mosul di Irak, 9 Juli 2017. ISIS merebut Mosul pada Juni 2014 dan kemudian menguasai lebih banyak kawasan di Irak dan memproklamasikan 'kekhalifahan' d Irak dan Suriah. REUTERS/Alaa Al-Marjani
Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS


Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Seorang guru memimpin murid-muridnya untuk memasuki kelas di sekolah dasar di timur Mosul, Irak, 17 April 2017. REUTERS/Marko Djurica
Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.


Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Sejumlah bocah pengungsi bermain saat merayakan Hari Raya Idul Fitri di Mosul, Irak, 25 Juni 2017. REUTERS/Alaa Al-Marjani
Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.