TEMPO Interaktif, Chicago – Jaksa Federal mendakwa sopir taksi Chicago pada hari Jumat dengan tuduhan berusaha menyediakan dana untuk bahan peledak dengan al-Qaidah dan mendiskusikan kemungkinan serangan bom di sebuah stadion yang belum ditentukan di Amerika Serikat, pada musim panas ini.
Raja Lahrasib Khan, 56 tahun, seorang warga negara Amerika Serikat asal Pakistan, dituduh tengah berusaha untuk memberikan dukungan material untuk organisasi teroris asing. Khan berbicara dengan pria lain yang diidentifikasi dalam pengaduan hanya sebagai Individu B pada tanggal 11 Maret dan tampaknya berbicara tentang serangan terhadap stadion di Amerika Serikat.
Khan yang dikatakan memiliki kantong berisi bom yang bisa dikontrol dari jarak jauh dapat ditempatkan di dalam stadion dan kemudian, "bum, bum, bum, bum," kata jaksa.
Berkepala botak dan berjenggot, Khan, berpakaian jaket nilon kusut jaket, celana dan sepatu butut, hanya muncul sebentar sebelum Hakim Geraldine Soat Brown, pada Jumat sore. Dia memerintahkan agar dia ditahan di Metropolitan Correctional Center sambil menunggu status yang ditetapkan untuk sidang Selasa.
Dia diwakili pengacara Daniel P. McLoughlin, seorang staf pengacara federal. McLoughlin menolak berkomentar ketika didekati oleh wartawan setelah sidang tapi Soat Brown mengatakan bahwa ia mungkin akan menarik diri dari kasus ini dan pengacara lain akan ditunjuk untuk membela Khan.
Khan dituding berbicara dengan agen yang menyamar untuk berkenalan dengan Ilyas Kashmir, seorang pemimpin teroris diyakini berbasis di wilayah barat Pakistan yang saat ini didakwa dalam surat dakwaan federal di Chicago dengan perencanaan serangan teroris di orang Denmark .
Jaksa mengatakan penyelidikan yang mengarah ke penangkapan Khan tidak terkait dengan penyelidikan terpisah yang menghasilkan tuduhan terhadap warga negara Amerika, David Coleman Headley, dan pengusaha Kanada yang tinggal di Chicago, Tahawwur Rana, dalam serangan teroris pada November 2008 yang menewaskan 166 orang tewas di kota India Mumbai.
Sedang Kashmir dalam surat dakwaan bersama dengan Headley dan Rana terkait dengan rencana serangan terhadap koran Denmark yang menerbitkan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad pada tahun 2005 yang menyebabkan protes di dunia Islam.
AP| NUR HARYANTO