Sahabat Koraila yang juga anggota parlemen, Bal Krishna Khad, membenarkan wafatnya Koraila kepada wartawan dan ribuan pendukung yang berkumpul di rumah anak perempuan Koraila di Katmandu. Koraila dibawa ke rumah tersebut awal pekan ini setelah sempat dirawat di rumah sakit beberapa hari.
Koraila mengalami masalah jantung, hipertensi, dan asma. Ia pun beberapa kali dirawat di rumah sakit belakangan ini.
Koirala merupakan presiden Partai Kongres Nepal dan memimpin demonstrasi massal pada 2006 yang memaksa Raja Gyanendra meletakkan kekuasaan otoriternya. Gyanendra akhirnya membentuk parlemen dan menunjuk Koirala sebagai perdana menteri sementara. Tak lama setelah itu, Koirala mencopot semua kekuasaan Gyanendra serta memimpin militer.
Gyanendra dilengserkan dan monarki dihapuskan pada Mei 2008. Tak lama setelah itu, Koirala mengundurkan diri sebagai perdana menteri untuk memberi jalan bagi pemerintahan koalisi baru yang dipimpin mantan pemberontak komunis.
Koirala juga merupakan sosok penting dalam proses perdamaian yang mengakhiri pemberontakan kaum Maois selama 10 tahun. Kelompok Maois melucuti senjata dan masuk ke jalur politik arus utama.
Koirala sempat dipenjara tujuh tahun pada 1960-an karena memperjuangkan demokrasi. Setelah demokrasi ditegakkan pada 1990, Koirala menjadi salah satu kekuatan berkuasa di negeri yang dunia politiknya bergejolak.
Pada 1991, Koirala menjadi perdana menteri pertama yang terpilih secara demokratis. Koirala dikenal sebagai otokrat. Masa pemerintahan Koirala yang keempat berakhir 2001.
REUTERS| KODRAT SETIAWAN