TEMPO Interaktif, Jakarta - Greenpeace Asia Tenggara mengumumkan hari Kamis (18/3) bahwa Nestle telah memutus kontrak jual beli minyak sawit dari Sinar Mas Group, perusahaan penghasil minyak sawit terbesar yang paling merusak hutan, setelah protes memalukan bagi Nestle dilakukan aktivis Greenpeace lewat berbagai cara.
Di salah satu kantor Nestle di Croydon, Inggris, aktivis greenpeace mengenakan kostum orang utan berbulu merah untuk menselaraskan nuansa aksi mereka dengan salah satu produk Nestle yang dijadikan olok-olok, yaitu Kit Kat.
Nama cokelat itu diubah menjadi "Killer" dengan bentuk huruf yang mirip, lalu slogan "Ada break (rehat) ada Kit Kat, atau dalam bahasa Inggris "Have a Break, Have a Kit Kat" dipelesetkan menjadi "Have a Break Give me a break" atau yang terjemahan bebasnya dalam konteks perusakan habitat orang utan bisa berarti "berhentilah sejenak menyingkirkan saya" dengan latar wajah orang utan yang dicetak pada poster merah, warna komersial Kit Kat.
Tidak berhenti di situ, Greenpeace bahkan membuat sebuah iklan parodi dari iklan resmi Kit Kat yang sempat dimuat di Youtube, namun disingkirkan karena keluhan pelangaran hak cipta. Tapi bagi yang ingin menyaksikan, video itu masih ada di situs Greenpeace Britania Raya.
Sinar Mas Group yang dituding beroperasi di kawasan yang dilindungi juga baru-baru ini juga dilaporkan berulah dengan menyita peralatan wartawan Radio KBR68H yang mencoba membuat liputan investigasi tentang aktivitas Sinar Mas Group di Jambi.
MARKETING MAGAZINE | TNR | RONALD