Putra mendiang bekas Presiden Corazon Aquino itu mengatakan, bentuk komisi itu mirip Komisi Kepresidenan untuk Pemerintahan yang Baik, sebagaimana dibentuk ibunya semasa menjabat. Presiden Aquino membentuk komisi ini untuk memeriksa kasus-kasus korupsi terhadap Presiden Ferdinand Marcos dan kroni-kroninya.
"Jika terbukti bersalah, seseorang patut membayar (kesalahan) itu," ujar Senator Aquino, kandidat dari Partai Liberal. Ia memberi contoh tentang penyelidikan Senat Filipina atas dugaan keterlibatan Bapak Negara Jose Miguel "Mike" Arroyo, suami Presiden Gloria Arroyo, beserta putranya, Juan Miguel, dan saudaranya, Iggy (keduanya anggota Kongres Filipina), dalam sebuah permainan ilegal.
Namun, ide itu dikritik bekas Presiden Joseph Estrada. Kandidat presiden dari Partai Kekuatan Massa Filipina (PMP) ini mengatakan keberadaan komisi itu tak berguna. "Bukankah ibunya yang membentuk komisi itu semasa menjabat? Apa yang terjadi? Nihil!" ujar Estrada. Kata dia, awalnya komisi itu dibentuk Corazon Aquino untuk menyelidiki kasus-kasus korupsi selama Marcos berkuasa.
"Tapi yang terjadi, lembaga itu justru menjadi sumber korupsi," kata Estrada. "Komisaris-komisarisnya dan mereka yang menjabat menjadi kaya raya selama tahun-tahun itu." Lagi pula, menurut Estrada, yang pernah terjerat kasus korupsi itu, Filipina telah memiliki departemen kehakiman. "Membuat komisi hanya akan menguras pengeluaran pemerintah," ujarnya.
INQUIRER | ATIMES | ANDREE PRIYANTO