Siklon Tomas mulai mereda hari ini namun kerusakan jelas terlihat dan jalur komunikasi ke pulau-pulau terluar dan wilayah utara Vanua Levu, kelompok terbesar kedua gugusan pulau itu, paling hancur, kata para pejabat.
Satu orang dikabarkan meninggal dan jam malam masih berlaku.
Dewan Bencana Nasional Fiji mengumumkan 30 hari keadaan darurat bagi negara itu dan memerintahkan pengerahan pasukan untuk sesegera mungkin memberikan bantuan, termasuk makanan, air dan persediaan dasar.
Hempasan angin dikabarkan hingga 130 mph (205 kph) pada pusatnya, dan hembusan hingga 175 mph (280 kph). Topan Tomas terus terjadi hingga ke utara pulau Lomaiviti Lau seperti keterangan kantor cuaca setempat.
Matt Boterhoven, peramal senior Pusat Siklon Tropis Fiji mengatakan, badai Tomas ini berada pada kategori ke empat. Diharapkan badai segera mereda ke kategori tiga.
Gelombang laut mencapai 23 kaki atau sekitar tujuh meter dan menghantam gugusan pulau Lau dan menyebabkan banjir besar. Boterhoven mengatakan, lonjakan badai ini setidaknya baru akan mereda dalam 36 jam. Hujan mengguyur daerah utara sampai sampai 14 inci atau 350 milimeter selama dua hari dan hujan masih terus turun.
Juru Bicara Kantor Manajemen Bencana Nasional Blake Anthony mengatakan listrik, air, dan layanan lainnya terganggu di banyak daerah utara. Semua landasan dan bandara ditutup dan badai menghantam desa pesisir dan sekolah. Lebih dari 17.000 orang berada di 240 tempat penampungan.
“Penilaian jumlah kerusakan awal kemungkinan akan dilakukan Rabu, yang akan dilakukan dengan survei menggunakan pesawat terbang ke pulau di utara dan Vanua Levu,” kata Blake.
Pemimpin militer Komodor Frank Bainimarara, telah meminta bantuan internasional, kata Menteri Luar Negeri Selandia Baru Murray McCully. Pemerintah Selandia Baru, Prancis dan Australia sedang berusaha untuk menentukan cara terbaik untuk membantu. Angkatan Udara Selandia Baru sedang siaga untuk melakukan penerbangan darurat ke Fiji dan membantu dengan pengintaian udara.
Ibukota Suva juga diterpa angin kencang dan hujan, dan pemerintah nasional memperpanjang jam malam hingga Rabu pagi dan meminta orang-orang tetap siaga di rumah mereka.
Selasa sore, penerbangan telah kembali ke bandara internasional utama di Nadi, di pulau utama Viti Levu. Tidak ada laporan segera wisatawan terperangkap dalam topan.
AP | HAYATI MAULANA NUR