Pendeta Thadeus Nguyen Van Ly, pada Senin kemarin menjalani pembebasan bersyarat medis untuk satu tahun, seperti diungkapkan keponakannya, Nguyen Van Hai, dan adiknya, Nguyen Thi Hieu, kepada The Associated Press. Tidak jelas apakah pria 63 tahun itu harus kembali ke penjara jika kesehatannya membaik.
Tetapi dalam sebuah wawancara hari Senin dengan Radio France Internationale's Ly meminta pemerintah komunis Vietnam membebaskannya secara permanen. "Kalimat saya tidak adil dan tidak beradab," katanya. "Aku tidak pernah menganggap diriku seorang tawanan, tetapi tawanan hati nurani."
Ly telah lama menjadi aktivis hak asasi manusia dan masuk keluar penjara dan tahanan rumah selama bertahun-tahun, yang paling baru untuk mengkampanyekan demokrasi multipartai.
Pada tahun 2007, ia dijatuhi hukuman delapan tahun penjara dan lima tahun tahanan rumah karena menyebarkan propaganda anti-pemerintah. Selama persidangan yang dramatis, polisi membungkam dia yang meneriakkan slogan anti-komunis dan menuduh pejabat Vietnam mempraktikkan "hukum rimba."
Ly dibebaskan dari penjara Ba Sao di provinsi utara Ha Nam pukul 4 pagi Senin dan dibawa ke kota asalnya, Hue dalam ambulans.
"Saya sangat senang melihat dia keluar dari penjara dan senang melihat bahwa dia berada dalam kesehatan yang lebih baik daripada dia ketika terakhir kali aku melihatnya," kata adiknya.
Kelompok hak asasi manusia menyambut pembebasan Ly tetapi menekankan bahwa Vietnam masih menahan banyak aktivis demokrasi lainnya di penjara. Selama beberapa bulan terakhir, pihak berwenang telah memenjarakan 16 aktivis demokrasi.
"Dengan melepaskan Bapa Ly, pemerintah Vietnam tidak berarti membalikkan catatan hak-hak menyedihkan," kata Sophie Richardson dari Human Rights Watch yang berbasis di New York.
Ly lumpuh sebagian sisi kanan tubuhnya, tetapi bisa berjalan dengan tongkat, Menurut adiknya, dia tinggal di Keuskupan Agung Hue, dan pendeta di sana berencana untuk memanggil dokter untuk memeriksanya.
Dia menderita stroke pada bulan Juli dan November dan untuk sementara waktu tidak dapat berjalan, kata Maran Turner of Freedom Now yang berbasis di Washington, sebuah kelompok advokasi yang berupaya membebaskannya.
Pada bulan Juli, 37 senator AS mengirim surat kepada Presiden Nguyen Minh Triet menyerukan pembebasan Ly.
Di antara mereka adalah Senator Barbara Boxer, Demokrat California, yang mengeluarkan pernyataan menyambut pembebasan Ly dan menggambarkan penangkapan, pengadilan, dan keyakinan sebagai "sangat cacat."
"Sudah terlalu lama bagi Vietnam untuk mematuhi konstitusi sendiri dan hukum internasional dan segera membebaskan semua mereka yang ditahan untuk advokasi perdamaian antar agama dan kebebasan politik," katanya.
AP | HAYATI MAULANA NUR