Belum jelas siapa di balik serangan tersebut atau ada kaitannya secara langsung dengan kelompok unjuk rasa yang mengenakan kaos merah pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Kejadian itu berlangsung usai Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva menolak tuntutan pengunjuk rasa untuk membubarkan Parlemen dan mengadakan pemilihan umum.
Dalam pernyataannya di depan layar kaca televisi nasional, Abhisit yang mendapatkan dukungan penuh militer dan elite politik, mengatakan saat ini tak tepat mengadakan pemilihan umum. Sementara itu, menurut para pengamat, jika pemilijan umum itu digelar dalam waktu dekat maka Thaksin bakal memenangkannya.
Kolonel Nattawat Attanibutt mengatakan penyelidikan awal menunjukkan granat yang ditembakkan ke kompleks militer berasal dari pelontar granat M-79 dari luar. Hal tersebut berdasarkan keterangan Viphavadi-Rangsit Rd., salah satu serdadu korban ledakan yang kini dirawat di rumah sakit.
"Satu orang terluka di bagian perut, sementara yang lain luka di bagian bahu," ujar Nattawat.
REUTERS | CHOIRUL