TEMPO Interaktif, Yerusalem - Media Israel melaporkan Senin bahwa Amerika menekan Israel dalam sebuah perdebatan mengenai persetujuan proyek pembangunan di Yerusalem timur yang telah menyentuh perseteruan diplomatik paling serius dengan Washington tahun ini.
Para pejabat Amerika kompak dalam beberapa hari ini mengutuk rencana Israel untuk membangun 1.600 apartemen di Yerusalem timur, kota suci yang berbatasan langsung dengan kota suci Palestina juga.
Proyek itu menyebabkan badai di Washington karena hal itu diumumkan ketika Wakil Presiden Joe Biden melakukan kunjungannya ke wilayah tersebut pekan lalu. Hal itu dinilai sangat memalukan Amerika Serikat dan memperumit upaya memulai kembali perundingan perdamaian Israel-Palestina.
Para pejabat Amerika belum memperlihatkan langkah-langkah yang akan mereka ambil untuk membuat Israel menahan rencananya itu. Namun juru bicara pemerintah Israel Mark Regev menolak memberikan komentar, Senin (15/3). Tapi surat kabar dan stasiun radio Israel mengatakan Washington menginginkan proyek konstruksi dibatalkan.
Mereka juga melaporkan bahwa Israel ingin Amerika memberi kepercayaan untuk membangun gerakan damai menuju Palestina. Saran termasuk melepaskan ratusan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, mengembalikan area tambahan di Tepi Barat ke Palestina terkendali, menghilangkan beberapa penghalang keluar masuknya barang Palestina di Tepi Barat, dan mengurangi blokade Hamas Jalur Gaza.
Washington, mereka menambahkan, juga menuntut agar Israel secara resmi menyatakan bahwa perundingan dengan Palestina akan menghadapi semua konflik besar, termasuk perbatasan akhir, status Yerusalem, dan nasib pengungsi Palestina yang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka selama perang yang dengan Israel sejak 1948.
Kritik keras Amerika ini berupaya melemahkan rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Surat kabar Israel melaporkan bahwa duta besar Israel untuk Washington, Michael Oren, mengatakan kepada diplomat Israel dalam konferensi Sabtu malam bahwa hubungan negara mereka dengan Amerika tak pernah setegang ini sejak tahun 1975.
Kementerian Luar Negeri memilih tidak berkomentar.
Yerusalem Timur, adalah kawasan perumahan bagi Muslim dan tempat-tempat suci Yahudi, secara historis telah menjadi isu yang paling memicu hubungan Israel dan Palestina. Israel merebut wilayah itu dalam perang Timur Tengah tahun 1967 tetapi Palestina dan masyarakat internasional tidak mengakui hal itu.
AP | HAYATI MAULANA NUR