TEMPO Interaktif,Ciudad Juarez -- Dua orang Amerika dan satu orang Meksiko yang bekerja di konsulat Amerika telah diberondong tembakan oleh geng obat Meksiko. Seorang wanita Amerika Serikat yang bekerja di konsulat di Ciudad Juarez dan suaminya Amerika tewas dalam sebuah mobil yang diberondong tembakan di siang hari bolong.
Saat itu, korban sedang meninggalkan acara sosial di konsulat, kata para pejabat. Pasangan itu mempunayi bayi satu tahun yang berada di jok belakang mobil mereka. Sedangkan seorang pria Meksiko yang menikah dengan pegawai konsulat yang lain juga tewas dalam waktu yang hampir bersamaan di bagian lain kota itu, setelah ia dan istrinya meninggalkan acara yang sama.
Kejadian ini membuat Presiden Amerika Barack Obama "sangat sedih dan marah". "Dia mengulurkan ucapan bela sungkawa kepada keluarga dan mengutuk serangan kepada personel diplomatik dan bertugas di misi luar negeri kita," ujar Gedung Putih dalam sebuah pernyataan. "Dengan pihak berwenang Meksiko, kami akan bekerja tanpa lelah untuk membawa pembunuh ke pengadilan."
Presiden Meksiko Felipe Calderon menjanjikan sebuah penyelidikan cepat untuk mengatasi "kejahatan berat" ini. Namun upaya untuk memerangi kartel obat bius belum mengakhiri kekerasan berdarah yang berhubungan dengan obat.
Sejak Presiden Calderon melancarkan serangan terhadap pelaku perdagangan narkoba di bulan Desember 2006 sedikitnya 18.000 orang telah tewas. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Mexico City telah menyarankan warga Amerika untuk menunda perjalanan yang tidak perlu di negara bagian di Durango Meksiko, Coahuila dan Chihuahua.
Departemen Luar Negeri mengatakan pihaknya akan mengizinkan anggota keluarga karyawan konsuler 'untuk meninggalkan kota-kota perbatasan Tijuana, Nogales, Ciudad Juarez, Nuevo Laredo, Monterrey dan Matamoros.
Seorang jurubicara Departemen Luar Negeri mengatakan keputusan itu tidak hanya didasarkan pada pembunuhan terbaru tetapi juga pada pola yang lebih luas dan ancaman kekerasan di bagian utara Meksiko dalam beberapa pekan terakhir.
AP| NUR HARYANTO