TEMPO Interaktif, DUBAI - Pemerintah Uni Emirat Arab, Sabtu (13/3), telah meminta bekas Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra untuk segera meninggalkan Dubai. Hal itu disampaikan Jurubicara Departemen Luar Negeri Thailand Thani Phongpakdi. "Seorang petinggi pemerintah Uni Emirat Arab membenarkan bahwa pemerintahnya telah meminta Thaksin pergi karena telah melanggar kesepakatan," ujar Thani.
Pemerintah Uni Emirat Arab sebelumnya telah mengizinkan Thaksin, terdakwa buron kasus korupsi di Thailand, menetap di sana asalkan tidak menjadikan Dubai sebagai basis untuk pelbagai aktivitas politiknya. Namun seiring dengan bakal bergulirnya pawai unjuk rasa besar-besaran pendukung Thaksin di Bangkok Ahad (14/3), pemerintah Uni Emirat Arab pun memintanya keluar dari negeri itu.
Adapun Thaksin membantah bahwa pemerintah Uni Emirat Arab telah mengusirnya. "Saya memang akan pergi dari Dubai tapi itu untuk bertemu dengan kedua putri saya di Eropa," ujar Thaksin menulis di halaman Twitter-nya. Dua putri Thaksin pergi meninggalkan Bangkok tiga hari lalu menuju Swiss. Adapun mantan istrinya dan putranya menuju Hong Kong. Mereka diduga pergi menjelang bakal aksi unjuk rasa besar-besaran di Bangkok.
| BANGKOKPOST | ANDREE PRIYANTO