TEMPO Interaktif, Jenewa – Data dari sekitar 15.000 nasabah HSBC dengan rekening Swiss telah dicuri. Hal ini dilaporkan bank Inggris pada hari Kamis (11/3), yang berpotensi membuka klien asing untuk dituntut oleh otoritas pajak di negara asal mereka.
Seorang mantan karyawan IT anak perusahaan Swiss HSBC Private Bank (Suisse) SA, yang diidentifikasi oleh pihak berwenang Prancis sebagai Herve Falciani, telah mencuri informasi antara akhir tahun 2006 sampai awal tahun 2007. Rekening-rekening itu semua dibuka sebelum Oktober 2006.
"Kami sangat menyesalkan dengan situasi ini dan meminta maaf kepada klien kami untuk ancaman privasi mereka ini," kata Alexandre Zeller, chief executive dari anak perusahaan Swiss.
Bank mengatakan, telah menghubungi pelanggan yang terimbas kasus ini dan tidak percaya data yang dicuri atau akan mengizinkan semua orang yang tidak sah untuk mengakses rekeningnya yang telah dibuka. Informasi yang dicuri hanya mempengaruhi rekening di Swiss dengan pengecualian dari mantan anak perusahaan HSBC Guyerzeller Bank.
Namun, pencurian bisa meninggalkan beberapa pemegang rekening yang terkena tuntutan oleh otoritas pajak. Dalam beberapa kasus pencurian data dari bank di Swiss dan Liechtenstein, informasi itu ditawarkan kepada pemerintah asing untuk melacak warga negara yang menghindari membayar pajak mereka dengan menyembunyikan uang di rekening Swiss.
Pemerintah Prancis mengatakan tahun lalu diperoleh lebih dari 3.000 daftar klien HSBC Prancis yang dikompilasi dari "berbagai sumber" termasuk mantan karyawan HSBC -yag kemudian diidentifikasi oleh jaksa di kota Prancis, Provinsi Aix-en sebagai Falciani. Prancis kemudian setuju untuk mengembalikan data ke Swiss.
"Para pejabat Prancis telah memberitahu pihak berwenang Swiss bahwa data yang mereka pegang tidak akan digunakan untuk hal yang tidak tepat," ujar HSBC, tanpa merinci. Ini masih belum jelas apakah itu berarti Prancis tidak akan menggunakan data tersebut untuk menuntut pengemplang pajak.
HSBC PLC menawarkan layanan Private Banking untuk pelanggan kaya dari kelompok bisnis, yang berjumlah sekitar 100.000 nasabah perbankan swasta.
AP| NUR HARYANTO