"Saya merasa sangat terhormat oleh peristiwa bersejarah ini," kata Yudhoyono dalam pidatonya.
Hanya lima kepala negara lainnya yg diberi kehormatan tersebut dalam sejarah Australia, yakni Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan Presiden George Bush, Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, dan Presiden Cina Hu Jintao. Hubungan Australia-Indonesia mulai membaik sejak SBY terpilih sebagai presiden pada 2004 dan kian erat sejak terpilihnya Kevin Rudd, 2007.
"Hubungan Indonesia dan Australia telah mencapai tahap kemitraan strategis dimana kedua negara akan mulai bekerja sama lebih erat dalam menangani berbagai masalah," ujar Perdana Menteri Rudd. Pentingnya kunjungan SBY, yang kedua sejak ia menjabat presiden, ke Australia nampak dari besarnya rombongan yang terdiri dari 11 menteri, 5 gubernur (Bali, Maluku, NTB, NTT, Papua, dan Papua Barat).
Selama tiga hari di Canberra, para pejabat tinggi Indonesia bertemu dengan mitranya di pemerintah Australia sementara Kevin Rudd dan SBY juga berdiskusi tentang berbagai masalah, diantaranya, penyelundupan manusia (people smuggling), perobahan iklim, perekonomian dan pertukaraan program sosial-budaya.
Hasil-hasil konkret antara lain adalah kesepakatan pengelolaan para pengungsi yang terlantar di sekitar kepulauan Indonesia. Dalam upaya menertibkan 'dagang manusia' SBY dalam pidatonya mengatakan bahwa Indonesia akan menghukum pelaku bisnis penyelundupan manusia. "Siapa yang terbukti melepaskan pengungsi ke laut akan di seret ke pengadilan dan di vonis lima tahun penjara," kata SBY.
Ucapanya disambut oleh tepuk tangan oleh pendengar di parlemen, mengingat ini masalah politik yang peka dan yang oleh pihak oposisi jadi bahan serangan terhadap Kevin Rudd. Kedua pemimpin juga sepakat untuk memperbaiki mekanisme penanganan pengungsi agar lebih efektif dan manusiawi. Pihak Australia menyetujui untuk membantu para nelayan yang ditangkap patroli Australia.
SBY dan Kevin Rudd juga sepakat untuk bekerja sama dalam penanganan masalah perobahan iklim, terutama REDD dan program emisi karbon di hutan-hutan. Namun soal ekstradisi buron-buron asal Indonesia yang kini bermukim di Australia kedua pemimpin itu belum mencapai keputusan bulat. Hanya dikatakan bahwa (soal ekstradisi) itu merupakan wewenang para menteri luar negeri dari kedua negara.
Namun, 'hadiah' yang tampaknya paling menyenangkan di parlemen adalah berita terbunuhnya teroris Dulmatin kemarin di Pamulang, yang diumumkan SBY ditengah pidatonya. Tepuk tangan meriah menyusul pengumuman tersebut. Maklum saja terorisme merupakan kekhawatiran utama masyarakat Australia setelah peristiwa bom Bali pada 2002 dan Kedutaan Australia pada 2006.
Perkembangan ini di tanggapi positif oleh media di Australia yang menjadi berita utama di siaran berita televisi maupun media cetak. Namun ada juga pihak yang menunjukkan kurang puasnya terhadap kunjungan SBY. Shirley Shackleton,78, ibu salah satu Koran peristiwa penembakan Balibo di Timor Leste, sempat menyampaikan surat khusus yang ia tujukkan kepada Presiden Yudhoyono.
Sebagaimana sahabat akrab, Kevin Rudd dan SBY saling bertukar cindera mata. Perdana Menteri Rudd memberikan hadiah gitar dengan inisial SBY kepada Presiden SBY. Adapun Presiden SBY memberikan kopi luwak serta rekaman lagu-lagu SBY kepada Kevin Rudd.
Yuli Ismartono (Canberra, Australia)