TEMPO Interaktif, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan penghargaan Honorary Companion of Order dari pemerintah Australia yang disematkan langsung oleh Perdana Menteri Kevin Rudd di Gedung Pemerintahan, pagi waktu setempat.
Ketika tiba di Canbera, Presiden Yudhoyono didampingi sejumlah menteri kabinet bersatu, disambut langsung oleh Perdana Menteri Kevin Rudd.
Sementara itu, tak ketinggalan, Gubernur Jenderal Quentin Bryce juga memberikan penghargaan kepada Presiden Yudhoyono atas jasanya "memperkuat hubungan Australia dengan Indonesia serta mempromosikan demokrasi dan pembangunan di Indonesia."
Selanjutnya, pada kunjungan tersebut Presiden Yudhoyono dijadwalkan akan berpidato di depan Parlemen Australia dan mengadakan pembicaraan bilateral dengan PM Rudd, besok.
Menteri Luar Negeri Stephen Smith mengatakan kepada Sky News, dia berharap kasus terpidana mati warga Australia di Bali yang melibatkan Scott Rush menjadi salah satu materi yang dibicarakan antara PM Rudd dan Presiden Yudhotono, namun demikian pemeritah Australia akan mengajukan pengampunan kepada Indonesia setelah proses hukum.
Sementara itu kepada ABC 2, Tuan Smith mengatakan, "Pemerintah Australia telah memiliki warisan hubungan yang baik dengan Indonesia dari pendahulu kami dan sekarang telah tumbuh ke arah yang jauh lebih baik."
Dia katakan, hal tersebut ditunjukkan pada soal perubahan dalam hubungan kedua negara bertetangga yang sepakat membahas masalah hukuman mati dan penyelundupan manusia.
"Di masa lalu, isu-isu tersebut dapat merenggangkan hubungan kedua negara, tetapi sekarang hubungan sudah sangat dewasa," kata Smith.
Dalam kunjungan ke Australia, Presiden Susilo Bmbang Yudhoyono didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Koordinator Ekonomi Hatta Rajasa, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Lingkungan Hidup Muhammad Gusti Hatta, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgoantoro, dan Kepala Badan Koordinasi Penanam Modal Gita Wirjawan. Selain itu, menurut laporan kantor berita Antara, Gubernur Papua Barnabas Suebu, Bubernur Papua Barat Abraham Ataruri, dan Gubernur Bali Mangku Pastika turut dalam rombongan presiden.
Pada kesempatan lain, Menteri Perdagangan Simon Crean direncanakan akan bertemu dengan Mari Elka Pangesti sore waktu setempat untuk membicarakan masalah kemungkinan kesepakatan perdagangan bebas.
THE SYDNEY MORNING HERALD | CHOIRUL