TEMPO Interaktif, Okcular - Ratusan korban gempa bumi meringkuk di tenda-tenda dan di sekitar api unggun Senin (8/3) di timur Turki. Mereka menunggu bantuan setelah gempa bumi yang kuat telah merobohkan rumah yang rata-rata dari batu-bata lumpur di lima desa, hingga menewaskan 51 orang.
Dari Kantor Gubernur Elazig,dilaporkan bahwa kerusakan terburuk di desa Kurdi Okcular, yang hampir rata dengan tanah. Setidaknya 15 dari 900 penduduk di desa itu tewas. Udara penuh dengan gumpalan debu dari rumah-rumah dan gudang.
Gempa menjelang fajar membuat banyak warga yang terperangkap saat mereka tidur. Sementara yang selamat dan panik berusaha melarikan diri ke jalan-jalan sempit desa dan naik ke bukit yang tertutup salju. "Saya mencoba keluar dari pintu, tetapi itu tidak terbuka. Aku keluar dari jendela dan mulai membantu tetangga saya," ujar Ali Riza Ferhat dari Okcular kepada televisi NTV. "Kami mengangkat enam mayat."
Pusat seismologi di Kandilli mengatakan gempa berkekuatan 6,0 magnitud menghantam pada pukul 4:32 am atau pukul 09.32 waktu Indonesia Barat. Di dekat desa Basyurt di daerah terpencil, daerah yang jarang penduduknya, Provinsi Elazig. Daerah ini berjarak 550 kilometer timur Ankara, ibukota Turki.
Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan dan Direktur Observatorium Kandilli, Mustafa Erdik, meminta penduduk untuk tidak memasuki rumah-rumah yang rusak. Mereka diperingatkan kemungkinan gempa susulan.
Lebih dari 100 gempa susulan berkekuatan mencapai 5,5 magnitud terus muncul sampai Senin. Selain korban tewas, 34 orang dirawat karena luka-luka di pusat krisis Turki.
Abdulkerim Sekerdag, 72, mengatakan dia baru saja bangkit pagi-pagi untuk salat subuh ketika gempa melanda. "Saya jatuh saat berdiri,” katanya. "Ketika bangun aku memeriksa binatang dan kemudian aku memeriksa tetangga saya."
AP| NUR HARYANTO