Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Interpol Keluarkan 16 Nama Baru Tersangka Pembunuhan Tokoh Hamas  

image-gnews
Mahmoud al-Mabhouh (bawah) diikuti oleh tersangka pembunuhnya, terekam oleh CCTV. REUTERS
Mahmoud al-Mabhouh (bawah) diikuti oleh tersangka pembunuhnya, terekam oleh CCTV. REUTERS
Iklan

TEMPO Interaktif, Paris - Interpol telah mengeluarkan peringatan bagi 16 lagi tersangka pembunuhan seorang komandan Hamas di sebuah kamar hotel Dubai, Januari, kata organisasi polisi internasional itu Senin.

Organisasi yang berpusat di Prancis itu mengatakan telah mengeluarkan peringatan, dalam level tertinggi, atas 16 orang yang dituduh membayang-bayangi Mahmoud al-Mabhouh sebelum membunuh. Jumlah orang yang dicari oleh Interpol dalam kasus itu sekarang 27.

Dari tersangka baru itu, hanya satu yang belum pernah diidentifikasi oleh polisi Dubai. Interpol mengungkapkan wajah dan nama aliasnya  untuk pertama kalinya, dengan merilis sebuah foto pemuda yang tersenyum, berambut gelap dan nama aliasnya adalah Joshua Aaron Krycer. Daftar itu tidak menjelaskan usia atau kebangsaan.

Kelompok 16 itu diyakini telah membantu tim lain, yang digambarkan Interpol sebagai "kelompok inti lebih kecil yang diduga telah melakukan pembunuhan" dan di mana anggota-anggotanya sudah dicari melalui pemberitahuan Interpol.

Menurut penyelidikan polisi Dubai, "tim kedua, para anggota yang sekarang juga menjadi subjek peringatan, diyakini telah membantu dan mendukung tim pertama dengan mengawasi secara cermat, mengikuti dan melaporkan pergerakan al-Mabhouh dari saat ia mendarat di bandara Dubai hingga pembunuhan pada 19 Januari," kata Interpol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Interpol mengeluarkan peringatan itu atas permintaan pihak berwenang di Dubai, di Uni Emirat Arab. Interpol telah mengeluarkan peringatan merah terhadap kelompok pertama beranggotakan 11 orang di bulan Februari.

Metode memburu dan membunuh al-Mabhouh di sebuah kamar hotel mewah dipercaya dilakukan agen mata-mata Israel, Mossad. Israel tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya.

Pernyataan dari Interpol mengatakan polisi di Dubai telah setuju untuk memasukkan bukti - termasuk profil DNA - ke database internasional Interpol. Interpol juga mengatakan pihaknya bergabung dengan satuan tugas internasional terkait pembunuhan itu yang berpusat di Dubai.

AP | EZ 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza

11 Maret 2021

Ketua Hamas Gaza Yahya Al-Sinwar berbicara kepada media, di Kota Gaza 28 Oktober 2019.[REUTERS/Mohammed Salem]
Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza

Yahya Al-Sinwar terpilih kembali untuk memimpin Hamas di Jalur Gaza untuk masa jabatan kedua. Sinwar adalah tokoh Hamas yang dikenal keras ke Israel.


Netanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah

13 Oktober 2017

Cuitan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. rt.com
Netanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah

Benjamin Netanyahu mengatakan Israel ingin berdamai dengan semua negara tetangga tapi rekonsiliasi Hamas dan Fatah membuatnya semakin sulit.


Hamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina

12 Oktober 2017

Siluet massa aksi melintas di dalam bendera Palestina raksasa saat aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, 23 Juni 2017. Aksi tersebut dalam rangka peringatan International al-Quds Day dan memberikan dukungan bagi rakyat Palestina serta mengecam kebujakan-kebijakan Amerika Serikat dan Israel. ANTARA FOTO
Hamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina

Hamas dan Fatah akhirnya sepakat melakukan rekonsiliasi politik setelah bertahun-tahun tidak akur demi mewujudkan negara Palestina.


Hamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina

22 Mei 2017

Mazen Fuqaha. presstv.ir
Hamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina

Pengadilan keamanan Hamas mengatakan, ketiga warga Palestina itu terbukti membunuh Mazen Fuqaha, komandan sayap militer Hamas.


Kim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih  

5 Mei 2017

Sami Abu Zuhri. presstv.com
Kim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih  

Pemimpin senior Hamas mengucapkan terima kasih mendalam
kepada Korea Utara menyusul kecaman keras pimpinan Kim Jong-
un terhadap Israel.


Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina

3 Mei 2017

Pemimpin Hamas, Khaled Meshaal. REUTERS
Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina

Hamas meminta Trump untuk memanfaatkan kesempatan bersejarah dan mencari solusi terbaik bagi rakyat Palestina.


Komandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza

25 Maret 2017

Komandan senior Hamas, Fuqaha. Abna Photo
Komandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza

Fuqaha dihukum seumur hidup di penjara dan mendapatkan ganjaran hukuman 50 tahun lantaran merencanakan bom bunuh diri di Meron Crossing pada 2002.


Pertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina  

2 Maret 2017

Anggota pasukan keamanan Palestina yang setia kepada Hamas melakukan latihan ala militer bagi mahasiswa Palestina di sebuah sekolah di Kota Gaza 7 Januari 2014. REUTERS
Pertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina  

Badan keamanan Palestina yang berafiliasi dengan Hamas, untuk
pertama kalinya menahan ratusan orang dari kelompok-kelompok
garis keras


Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza

14 Februari 2017

Yahya Sinwar, pemimpin baru hamas di Jalur Gaza. dw.com
Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza

Yahya Sinwar akan menjadi pembuat keputusan kunci dan anggota eksekutif kepemimpinan Hamas yang menyusun kebijaksanaan termasuk terhadap Israel.


Bikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas  

12 Januari 2017

Pandai besi asal Palestina Mueen Abu Wadi, melihat pedang yang telah selesai dibuatnya di bengkel kerjanya di Kota Gaza, 14 November 2016. REUTERS/Suhaib Salem
Bikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas  

Sebelumnya, pelawak ini pernah ditahan diduga karena terkait dengan syair-syair puisinya.