Serbuan itu, seperti diberitakan hari ini, Senin (8/3), berhasil berkat dukungan data intelijen dari seorang anggota yang tertangkap lebih dulu dan pantauan tentara Amerika. Serangan ini sekaligus merupakan rangkaian serangan offensif yang dilancarkan pemerintah Filipina terhadap kelompok Abu Sayyaf dalam beberapa pekan ini. Termasuk serangan yang menewaskan seorang komandan tinggi Abu Sayyaf bulan lalu.
Menurut panglima militer regional Rustico Guerrero, dari semua korban, dua di antaranya perempuan.
Adapun teroris asal Malaysia yang sudah lama menjadi target, Zulkifli bin Hir yang juga dikenal sebagai marwan, berhasil melarikan diri bersama komandan Abu Sayyaf Abu Benhur. Keduanya diyakini kabur bersama anggota militan lainnya.
“Mereka mungkin melarikan diri, tapi kami akan memburunya,” kata Brigadir Jenderal Guerrero. Dalam serangan itu, marinir berhasil menyita 15 senjata serbu yang ditinggalkan militan di sebuah gubuk.
Sebelumnya Amerika menawarkan 5 juta dolar bagi siapa saja yang berhasil menangkap Marwan, seorang insinyur Malaysia yang dilatih Amerika. Dia dituduh oleh Manila terlibat dalam sejumlah serangan bom mematikan di Filipina itu.
STRAITS TIMES | SUNARIAH