Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi Faraq al-Haidary dalam acara jumpa pers, Ahad. Saat ini para petugas sedang bekerja keras melakukan penghitngan suara hasil pencoblosan di tempat-tempat pemungutan suara. "Kami minta seluruh pimpinan partai dan masyarakat agar bersabar menunggu hasil penghitungan suara yang sedang dilakukan karena proses penghitungan membutuhkan waktu," ujarnya.
"Sejauh ini belum ada hasil akhir. Tetapi, tak ada keraguan sedikitpun hasil akhir dari pemilihan umum ini akan mengubah era sistem demokrasi dan rotasi kekuasaan dengan damai."
Komisi, jelasnya, akan mengumumkan hasil awal penghitungan suara pada 10-11 Maret berdasarkan 30 persen suara yang masuk dari tempat-tempat pemungutan suara.
Jutaan rakyat Irak, Ahad, beramai-ramai menuju tempat pemungutan suara untuk mencoblos 6000 calon anggota Parlemen dari 86 partai politik untuk memperebutkan 325 kursi Parlemen. Tetapi sayang, pesta demokrasi rakyat tersebut diwarnai dengan kekerasan yang menimbulkan nyawa tercerabut. Sedikitnya 38 orang tewas dan 89 lainnya luka-luka akibat ledakan bom saat pemilihan umum berlangsung.
Sementara itu di distrik Shaab, sebelah utara Bagdad, dilaporkan sebanyak 25 orang meregang nyawa dan delapan orang cidera akibat ledakan bom yang mengancurkan bangunan perumahan.
Wartawan Al Jazeera Mike Hanna melaporkan dari Bagdad, sejumlah serangan serangan mortir dan ledakan merusak suasana pemungutan suara. "Sasaran serangan adalah tempat pemungutan suara meskipun secara tak langsung memberikan efek kerusakan. Setelah itu, banyak kejadian membahayakan, namun proses pencoblosan berlangsung lancara," katanya.
Incumbent Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki menyatakan serangan yang dilakukan Ahad itu hanya sekedar menakut-nakuti rakyat yang akan memilih para wakilnya. "Saya menenal betul karakter rakyat Irak. Mereka yakin saat ada tantangan mereka akan bersabar dan Anda akan melihat sebagian besar rakyat akan berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara," jelasnya.
AL JAZEERA | CHOIRUL