Meski demikian, menurut Perdana Menteri Irak Nouri Maliki, jumlah pemilih yang menggunakan haknya meningkat tajam, dan itu membanggakan dari segi demokratisasi. Bahkan Presiden Amerika Serikat Barak Hussein Obama memberi ucapan selamat atas tingginya partisipasi pemilih tersebut.
"Hari ini, meski menghadapi banyak aksi kekerasan, masyarakat Irak telah melakukan langkah maju ditengah runtuhnya gedung-gedung di negaranya," ujar Obama kemarin (7/3).
Di wilayah barat provinsi Anbar misalnya, terdapat desa kecil di dekat kota Ramadi dengan jumlah partisipasi pemilih hingga 400 orang. Mereka pada pagi hari telah bersiap memberikan suaranya ke tempat pemungutan suara.
Pergelaran pemungutan suara disana barat pesta. Perbincangan ringan, gelak tawa, bahkan canda anak kecil terdengar riuh disela pemungutan suara. Pada intinya, Obama senang bahwa tak ada aksi intimidasi dalam pergelaran tersebut.
Begitu pula di kota suci Najaf. Disana, suasana gembira mewarnai pergelaran pemungutan suara. Salah seorang siswa mata pelajaran bahasa Inggris di kota itu, Zaid Mirza mengaku senang dengan keadaan tersebut. "Ini adalah wajah baru perubahan," ungkapnya.
BBC | ANGIOLA HARRY