Pernyataan itu muncul hanya beberapa hari setelah seorang diplomat senior China mengatakan, Beijing menginginkan perundingan internasional yang macet, dimulai kembali sebelum Juli. Perundingan internasional yang macet tersebut bertujuan penghentian kegiatan-kegiatan senjata nuklir Korea Utara.
Para pengamat internasional di negara itu mengatakan, peringatan Korea Utara itu, yang biasanya dilakukan bertepatan dengan pelatihan-pelatihan militer, tidak akan menimbulkan risiko bagi semenanjung itu. Korea Utara secara rutin mengecam pelatihan militer tahunan Amerika Serikat-Korea Selatan sebagai awal satu invasi dan perang nuklir. Kendati demikian, pelatihan itu tetap dilakukan selama puluhan tahun tanpa ada insiden penting.
"Proses denuklirisasi Semenanjung Korea tentu saja akan macet," kata kantor berita resmi Korut (KCNA) mengutip pernyataan seorang perwira militer. "Tidak logis untuk bertatap muka dengan mitra dialog, yang membawa awan gelap perang nuklir sementara mengarahkan senjatanya kepada pihak lain, dan membicarakan perdamaian dan kerja sama dengan dia."
Pelatihan "Resolve/Foal Eagle" berlangsung pekan ini hingga 18 Maret, dan melibatkan ribuan tentara. Korea Utara mendapat tekanan untuk kembali ke perundingan enam negara perlucutan senjata nuklirnya, dengan imbalan bantuan. Hal itu karena sanksi-sanksi PBB yang diberlakukan setelah uji coba nuklir Mei 2009.
ANGIOLA HARRY | REUTERS