TEMPO Interaktif, Washington - Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di pos pemeriksaan keamanan di Pentagon Kamis (4/3) dan melukai dua petugas polisi di sana sebelum penembak tersebut juga tertembak.
Kedua perwira tersebut menderita luka-luka dan dirawat di rumah sakit, kata Richard Keevill, kepala polisi Pentagon. Penembak yang diidentifikasi sebagai John Patrick Bedell, 36, dari California, meninggal beberapa jam setelah dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis, kata pihak berwenang. Belum diketahui motif penembakan tersebut.
Ada indikasi bahwa Bedell mungkin menyimpan kebencian terhadap militer dan memiliki keraguan tentang fakta-fakta di balik serangan teroris 11 September.
Dalam sebuah tulisan di internet, seorang pengguna dengan nama JPatrickBedell menulis bahwa ia "bertekad untuk melihat keadilan ditegakkan" pada kematian Marinir Kolonel James Sabow, yang ditemukan tewas di halaman belakang rumahnya di California pada 1991.
Tulisan yang sama mencerca pemerintah dalam penegakan hukum terkait kasus mariyuana yang melibat seorang perwira polisi. Catatan pengadilan online menunjukkan tanggal lahir pengguna nama JPatrickBedell cocok dengan John Patrick Bedell yang terlibat dalam penembakan.
Penembak berjalan ke pos pemeriksaan dari arah pintu masuk kereta bawah tanah Pentagon dan berusaha masuk dalam markas Departemen Pertahanan. Stasiun metro bawah tanah ini letaknya memang berdekatan dengan pintu masuk utama Pentagon di Virginia atau persis di seberang Sungai Potomac dari arah Washington.
Semua pintu masuk di lima sisi Pentagon ditutup setelah penembakan yang terjadi pada Kamis pukul 18.40 waktu setempat atau Jumat pukul 06.40 WIB. Semua pintu masuk itu kemudian dibuka lagi kecuali satu yang berdekatan dengan stasiun metro.
"Dia hanya merogoh saku, mengeluarkan senjata dan mulai menembak, tidak lebih dari lima meter jauhnya,” kata Keevill. "Dia berjalan dengan wajah dingin. Tidak ada emosi di wajahnya."
Setelah serangan itu, semua pintu masuk Pentagon diamankan.
AP | HAYATI MAULANA NUR