Untuk memperjelas pelanggaran tersebut, lembaga internasional anti-perbudakan menunjukkan sejumlah foto anak-anak berusia 10 tahun sedang memacu unta dalam sebuah komptesisi bergengsi 9 Februari. Panitia balap berdalih, anak-anak tersebut sudah mendapatkan izin dari orang tua mereka.
Pelarangan terhadap penggunaan anak sebagai joki setelah terungkap para pemilik dan pelatih unta di Emirat mendatangkan ratusan bocah dari Asia dan Afrika sebagai pengendara unta balap. Mereka dijadikan sebagai "joki robot" menggantikan peralatan mekanis untuk tujuan agar supaya unta-unta tersebut berlari kencang.
Unta merupakan bagian dari budaya rakyat Uni Emirat Arab. Pada saat lelang, unta-unta yang memenangkan perlombaan bisa laku jutaan dolar. Dalam festival unta di al-Dhafrah, Abu Dhabi, Februari lalu, seorang pria menghabiskan fulus US$6,5 juta atau Rp 60 milliar hanya untuk tiga unta di acara lelang.
BBC | CHOIRUL