Enam tahun lalu, 2004, serdadu Amerika menyerbu kota tersebut untuk menghentikan pemberontakan. Sialnya, menurut dokter rumah sakit kepada BBC, dampak senjata yang digunakan tentara Amerika adalah lahirnya bayi-bayi cacat. Dua atau tiga bayi, jelasnya, lahir cacat tiap hari.
Militer Amerika menyatakan tidak mengetahui laporan resmi pejabat setempat soal meningkatnya bayi-bayi yang cacat di kawasan tersebut. Pasukannya selalu memperhatikan masalah kesehatan masyarakat di daerah pertempuran. "Tidak ada studi yang menyatakan ada kerusakan lingkungan yang menyebabkan masalah kesehatan," ujar Direktur Komunikiasi Sistem Kesehatan Amerika Michael Kilpatrick.
Masyarakat menyalahkan Amerika karena menggunakan senjata tempur berbahaya bagi kesehatan. Seorang pejabat kesehatan, tak mau disebutkan namanya, menyatakan "Aku tidak berani bicara soal kesehatan karena pemerintah Irak tidak ingin punya masalah dengan Amerika," ujarnya.
Setiap dokter dan orang tua percaya, masalah kesehatan yang menimpa diri dan bayi-bayinya disebabkan oleh senjata canggih Amerika yang digunakan saat menyerbu Falluja enam tahun lalu. Selain akibat senjata modern, selama ini gedung-gedung bangunan yang rusak dibuldoser oleh tentara Amerika dan dibuang ke sungai. Sementara warga setempat mengomsumsi air sungai yang sudah tercemar.
"Ketika aku mendatangi sebuah rumah, di sana terdapat dua tiga anak yang mengalami kelumpuhan dan kerusakan otak," katanya. "Mendengar aku berada di rumah tersebut, seorang pria mendatangiku dan menunjukkan anak gadisnya memiliki enam jari di tangannya, enam jari di setiap kaki, dan menderita beberapa penyakit," tambahnya.
BBC | CHOIRUL