TEMPO Interaktif, Beijing -Pemerintah Cina menyatakan jalur diplomasi harus ditempuh untuk menyelesaikan masalah program nuklir Iran. Pernyataan Cina itu disampaikan oleh diplomat senior Amerika James Steinberg yang berkunjung ke Beijing kemarin untuk membicarakan soal nuklir Iran dan Korea Utara.
Menurut Cina, memberi waktu untuk berdiplomasi jauh lebih baik ketimbang memberikan sanksi baru terhadap Teheran, seperti yang digagas Amerika dan negara-negara Eropa. Rusia belakangan juga memberi sinyal setuju memberikan sanksi.
”Kami percaya masih ada ruang untuk upaya-upaya diplomatik dan pihak-pihak yang peduli harus meningkatkan upaya-upaya tersebut,” kata Qin Gang, juru bicara Menteri Luar Negeri Cina. ”Kami menyerukan resolusi isu nuklir Iran melalui jalur diplomatik,” katanya.
Di Paris, Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan ia membuka ide terhadap kemungkinan sanksi terhadap Iran. ”Bersama dengan negara-negara mitra, Rusia siap mempertimbangkan pemberian sanksi,” kata Medvedev seusai berbicara dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, Senin lalu. ”Menurut kami, sanski itu harus terukur dan cerdas,” kata Medvedev.
Selama ini Amerika dan negara-negara Eropa mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa memberi sanksi baru terkait rencana pengayaan uranium Iran yang dikhawatirkan akan dipakai untuk membuat senjata nuklir. Ketua Badan Tenaga Atom Internasional Yukiya Amano juga menyebut Iran tak kooperatif dalam penyelidikan program nuklir mereka. Tapi Iran menolak pernyataan Amano itu.
BBC | YR