Dinel pada 1996 tertangkap basah sebagai agen Mossad di Rusia. Ia kemudikan menjabat berbagai posisi sipil. Sekarang, ia dicalonkan sebagai duta besar Rusia untuk Turkmenistan. Hasilnya, Turkmenistan menolak Dinel.
Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman, September silam, mengirim surat kepada Turkmenistan bahwa duta besar mereka untuk negeri di Asia Tengah adalah Reuven Dinel.
Hubungan dengan Turkmenistan ini penting bagi Israel. Pertama, hubungan kedua negara baru naik ke tingkat duta besar dan Dinel bakal menjadi duta besar pertama. Yang kedua, Turkmenistan memiliki perbatasan yang panjang dengan Iran.
Lieberman menunjuk Dinel, orang yang dekat dengannya, sebagai duta besar. Salah satu isyarat kedekatan kedua orang ini saat menjadi menteri perhubungan pada 2003, Lieberman menunjuk Dinel untuk memimpin proyek pelabuhan Carmel di Haifa. Saat ini Dinel menjadi deputi direktur jenderal manajemen sumber daya manusia di Perusahaan Pengembangan dan Aset Pelabuhan Israel.
Tapi penunjukan ini tidak disukai Turkmenistan. Sampai sekarang, empat bulan setelah surat dikirim ke ibu kota Turkmenistan, negeri tetangga Iran itu belum juga meratifikasi penunjukan ini.
Sesuai adab diplomatik dunia, Turkmenistan tidak bisa mengatakan alasan mengapa mereka tidak juga menerima Dinel sebagai duta besar Israel. Tapi seorang pejabat di Kementrian Luar Negeri Israel menduga hal ini karena Dinel adalah bekas perwira Mossad. "Mereka (Turkmenistan) berharap kita akan mendapat isyarat itu dan menunjuk orang lain untuk posisi ini," katanya sesuai dikutip harian Haaretz.
Sebagai perwira Mossad, Dinel pernah mendapat malu dan diusir dari Rusia pada 1996. Saat itu Dinel menjadi wakil Mossad di Moskow. Ia mengelola mata-mata Rusia.
Sialnya ia tertangkap basah menerima foto satelit yang masuk kategori rahasia dari seorang perwira militer Rusia yang menjadi mata-mata Israel. Sebagai diplomat di kedutaan, Dinel memang tidak ditangkap. Tapi Rusia mempersona-non-grata perwira Mossad itu.
Seorang pejabat Kementrian Luar Negeri Israel pun tidak habis pikir mengapa menterinya, Lieberman, berniat mengirim Dinel ke Turkmenistan. Lieberman juga tidak bertanya dulu pada para diplomat sebelum memutuskan hal ini. "Tak mungkin ia akan mendapat persetujuan pemerintah Turkmenistan," kata pejabat ini.
Bisa dibayangkan, pada skandal pembunuhan di Dubai, ada 27 nama terkait Mossad. Tidak hanya satu seperti kasus Dinel. Jadi, mungkin saja, ke-27 nama itu sudah membayangkan nasibnya bakal seperti Dinel.
NURKHOIRI