Selama ini Iran bersikeras menyatakan bahwa program nuklir mereka untuk tujuan damai, tapi pernyataan itu tak dapat dikonfirmasi. "Badan kami terus memverifikasi bahan nuklir yang diumumkan pemerintah Iran, tapi kami tak dapat memastikan bahwa semua bahan nuklir itu untuk aktivitas damai, karena Iran tak menunjukkan kerja sama yang cukup seperti yang kami inginkan," kata Amano.
Pernyataan Amano ini, kata sejumlah pengamat, menunjukkan bahwa Ketua IAEA yang baru dipilih Desember tahun lalu itu mengambil jalur yang lebih kritis dibanding pendahulunya, Mohammad El Baradei. Pernyataan itu juga bisa dipakai untuk memperkuat sanksi terhadap Iran.
Baca Juga:
Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki menolak pernyataan Amano itu. "Kami telah sepenuhnya bekerja sama dengan badan PBB ini. Kerjasama ini akan terus berlanjut," katanya kepada wartawan.
Duta Besar Iran di IAEA Ali Asghar Soltanieh juga menyatakan Iran sepenuhnya bersedia bekerja sama. "Iran selalu kooperatif. Kami bahkan telah sepenuhnya bekerja sama dalam konteks perlindungan komprehensif. Inilah mengapa kami mengumumkan bahwa bahan nuklir kami tidak untuk tujuan non-damai," ujarnya.
Iran menyatakan program pengayaan uranium mereka untuk tujuan sipil. Mereka saat ini sedang memperkaya uranium untuk pembangkit listrik dan penggunaan medis. Namun, sejumlah pengamat menduga usaha-usaha Iran untuk memperkaya uranium sampai ke level 20 persen itu sebagai langkah pertama menuju pembuatan senjata nuklir.
Baca Juga:
Tahun lalu, Iran membangun fasilitas nuklir di pegunungan dekat kota Qom. Tahun ini Teheran berencana membangun lebih dari 10 pabrik pemerkaya uranium.
BBC ! Press-TV ! Yos Rizal