TEMPO Interaktif, Jakarta - Prancis mengumumkan bencana nasional setelah badai menyapu sebagian negara itu yang meninggalkan kematian dan kehancuran.
Perdana Menteri Prancis Francois Fillon mengatakan langkah tersebut akan disusul dengan pengeluaran dana untuk membantu membangun kembali masyarakat.
Setidaknya 50 orang tewas dalam badai yang melanda sebagian dari Spanyol, Portugal dan Prancis itu.
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy akan mengunjungi pantai Atlantik yang hancur dihantam badai dan menyebabkan 45 korban tewas.
Banyak korban tenggelam atau terkena bagian-bagian bangunan atau pohon yang tumbang.
"Ini bencana nasional dan simpati pertama saya untuk para korban dan keluarga mereka, kepada siapa saya ingin mengungkapkan belasungkawa pemerintah dan negara," kata kata Fillon.
"Prioritas saat ini adalah membuat semua tunawisma aman, serta semua orang yang masih terancam oleh naiknya permukaan air."
Dia mengatakan tanggul-tanggul pencegahan banjir akan diperkuat.
Badai Atlantik, bernama Xynthia, menghantam pantai barat Prancis, Portugal dan Spanyol dengan hujan deras yang didorong oleh angin hingga 140 kilometer per jam (87mph).
Badai melanda utara-timur ke Jerman, Belgia dan Belanda. Juga ada laporan angin kencang di Swiss Alps.
Di Prancis, Xynthia menyebabkan lima dari 95 wilayah negara itu dalam siaga merah - ini peringatan kedua sejak sistem darurat itu diperkenalkan pada tahun 2001.
Lebih dari satu juta rumah di Prancis tak memiliki listrik, dari Brittany di semenanjung barat sampai dataran tinggi Massif Central.
BBC | EZ