Kelompok bersenjata ini, Ahad waktu setempat, menyatakan bantuan yang didistribusikan oleh agen PBB merugikan para petani lokal dan bermotif politik. "Bantuan yang didistribusikan WFP menimbulkan banyak masalah. Gerakan Shabab al-Mujahideen siap membatalkannya mulai hari ini," demikian pernyataan tersebut.
Al-Shabab mengatakan, mereka mendapatkan banyak keluhan dari para petani lokal sebab bantauan pangan WFP membatasi mereka menjual hasil pertanian dengan harga normal. Di samping itu, WFP membagi-bagikan makanan kadaluarsa sehingga banyak sekali penerima bantuan jatuh sakit.
Menanggapi ancaman al-Shabab, WFP tetap bersikeras mendistribusikan bantuan ke Somalia karena program bantuannya "tidak memihak dan non politis." Dalam situsnya, WFP menyebutkan, operasi bantuan makanan tersebut ditujukan kepada tempat yang paling berbahaya di dunia serta tingkat kemanusiaan paling buruk.
ALJAZEERA | CHOIRUL