TEMPO Interaktif, Santiago – Gempa besar 8,8 magnitud yang melanda Cile beberapa menit lalu telah menewaskan enam orang. Presiden Michelle Bachelet mengatakan enam orang tewas dan kemungkinan korban bertambah.
Telepon dan kabel listrik putus, membuat pemantauan kerusakan sulit dalam kegelapan pagi. Dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi 90 kilometer timur laut dari kota Concepcion pada kedalaman 35 kilometer.
Stasiun televisi lokal mengatakan ada kerusakan pada bangunan di pusat bersejarah Santiago, yang terletak sekitar 320 km sebelah utara pusat gempa. Orang-orang mengalir ke jalan-jalan ibukota, memeluk satu sama lain dan menangis, dan ada pemadaman listrik di bagian kota.
“Gempa bumi berkekuatan 8 atau lebih dapat menyebabkan "kerusakan besar," kata USGS. Bandingkan saja dengan gempa yang melanda ibukota Haiti Port-au-Prince pada 12 Januari besarnya dinilai di 7.0. hampir meratakan seluruh bangunan ibu kota tersebut.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan gempa di Cile menghasilkan gelombang tsunami yang mungkin telah merusak di sepanjang pantai di dekat pusat gempa "dan bisa juga menjadi ancaman bagi penduduk yang jauh dari pantai." Peringatan tsunami dikeluarkan untuk Cile dan Peru, dan juga waspada tsunami di Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika dan Antartika.
Pada tahun 1960, Cile dilanda oleh gempa bumi terbesar di dunia sejak pencatatan 1900. Saat itu gempa berkekuatan 9,5 Magnitud di selatan-kota pusat Valdivia, dan menewaskan 1.655 orang dan mengirimkan tsunami ke Pulau Paskah 3.700 kilometer dari daerah pesisir Pasifik Cile dan berlanjut mencapai Hawaii, Jepang dan Filipina.
Menurut sensus tahun 2002, Concepcion adalah salah satu kota terbesar di Cile dengan populasi sekitar 670 ribu. Cile daerah penghasil utama tembaga dan sebagian terbesar tambang tembaga di dunia berada di ujung utara negara itu dekat perbatasan dengan Peru, tetapi juga ada deposit tembaga dekat Santiago. Cile menghasilkan sekitar 34 persen dari pasokan dunia dari tembaga, yang digunakan dalam elektronik, mobil dan lemari pendingin.
REUTERS| NUR HARYANTO