TEMPO Interaktif, Bangkok - Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra secara ilegal menyembunyikan kepemilikan saham milik keluarga di perusahaan telekomunikasi Shin Corp. Pernyataan ini diungkapkan hakim Mahkamah Agung pada hari Jumat (26/2).
Hakim lainnya menambahkan, Thaksin, yang digulingkan dalam kudeta tahun 2006 sekarang tinggal di pengasingan diri, dan mantan istrinya "masih memegang saham di Shin Corp."
Sementara keputusan akhir apakah akan menyita salah satu dari harta senilai US$ 2,3 miliar atau sekitar Rp 21,4 Triliun yang dimiliki keluarga Thaksin, rencananya akan dibuat kemudian.
Penyembunyian saham Thaksin di Shin Corp selama lima tahun masa jabatannya telah dilihat sebagai prasyarat utama bagi pengadilan untuk memutuskan apakah ada konflik kepentingan dalam kebijakan pemerintah yang menguntungkan Shin Corp.
REUTERS| NUR HARYANTO