Tiga tahahan yang diidentifikasi berasal dari Afrika Utara dikirimkan ke Albania. Mereka adalah Saleh bin Hadi Asasi asal Tunisia, Sharif Fati Ali al Mishad warga negara Mesir, dan Abdul Rauf Omar Mohammad Abu al Qusin dari Libya. Sementara tahahan ke empat berasal dari daerah pendudukan Palestina dipindahkan ke Spanyol.
Departemen Kehakiman, Rabu, mengatakan pemindahan ini atas kerjasama dan sudah dikonsultasikan dengan pemerintah Albania dan Spanyol. "Semuanya dibawah pengamanan."
Presiden Amerika Barack Obama telah berjanji menutup penjara di Guantanamo tahun lalu, namun hingga kini di sana masih ada 188 orang dibui. Bulan lalu, dia mengulangi lagi janjinya untuk komit terhadap penutupan penjara.
"Kami akan menutup penjara Guantanamo yang telah merusak kepentingan keamanan negara kita dan telah menjadi ajang rekrutmen al-Qaidah."
Namun pemerintahannya mendapatkan banyak kendala legalitas dan politik untuk menutup penjara tersebut, termasuk kesulitan menemukan tempat yang cocok sebagai alternatif penggantinya.
Sejak mengambil alih pemerintahan Januari 2009, sudah 48 tahanan telah dipindahkan ke berbagai negara, satu di antaranya ke New York karena terlibat dalam pengeboman kedutaan Amerika Serikat di Afrika 1998.
Secara terpisah, Pengadilan Amerika menolak permohonan dua tahanan asal Yaman Suleiman Awadh bin Agil al-Nahdi dan Fahmi Salem al-Assani untuk dibebaskan dari penjara Guantanamo. Namun Pengadilan telah memenuhi permohonan 32 tahahan untuk dibebaskan, sementara permohonan 11 tahahan ditolak.
Bulan lalu, Obama menangguhkan pemindahan tahanan Guantanamo ke Yaman menyusul tertangkapnya Umar Farouk Abdulmutallab, pria Nigeria, yang akan meledakkan pesawat Amerika di Detroit, 25 Desember. Ia dilaporkan mendapatkan pelatihan dari al-Qaidah. Penundaan itu juga disebabkan setelah ada laporan yang menyebutkan sedikitnya selusin mantan tahanan Guantanamo bergabung kembali dengan al-Qaidah di Yaman.
ALJAZEERA | CHOIRUL