Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Castro Salahkan Amerika dan Bantah Penyiksaan Tahanan

image-gnews
Presiden Kuba Raul Castro melambaikan tangan kepada anggota Parlemen, setelah menutup sesi terakhir tahun 2009 di Havana (21/12).  AP/Ismael Francisco,Prensa Latina
Presiden Kuba Raul Castro melambaikan tangan kepada anggota Parlemen, setelah menutup sesi terakhir tahun 2009 di Havana (21/12). AP/Ismael Francisco,Prensa Latina
Iklan
TEMPO Interaktif, Havana - Kematian tahanan politik Kuba akibat kematian mogok makan memicu kecaman internasional dan penyesalan dari Presiden Kuba Raul Castro. Meski demikian dia menyarankan agar Amerika Serikat yang harus disalahkan dalam kasus yang terjadi Rabu (24/2) kemarin ini.

Pejabat Departemen Luar Negeri Amerika dan Uni Eropa mendesak Kuba untuk membebaskan para tahanan politik. Seperti yang dilakukan kelompok hak asasi manusia Amnesty International, yang menyatakan kematian Zapata Orlando Tamayo pada Selasa waktu setempat setelah 85 hari mogok makan adalah "dakwaan mengerikan" di negara itu.

Castro, di tengah-tengah kunjungan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, Brazil ditanya oleh wartawan tentang kematian Zapata.

"Kami sangat menyesal. Itu hasil hubungannya dengan Amerika Serikat," katanya saat mendampingi Lula di pelabuhan Mariel, sebelah barat Havana.

Kuba menganggap para pembangkang menjadi tentara bayaran Amerika Serikat yang bekerja untuk menggulingkan pemerintah komunis dan menyalahkan Washington yang dianggap mendorong aktivitas ilegal mereka terhadap negara Kuba.

"Kami tidak membunuh siapa pun, di sini tidak ada seorang pun disiksa. Itu terjadi di pangkalan Guantanamo, bukan di wilayah kita," kata Castro.

Yang dimaksud Castro adalah pangkalan angkatan laut Amerika di Guantanamo, tempat Amerika menahan tersangka terorisme asing yang telah mengakui menggunakan teknik interogasi dengan penyiksaan.

Reyna Tamayo, ibu dari tahanan yang mati, tidak menerima penjelasan Castro atas peristiwa itu. Ia menuding peristiwa itu adalah pembunuhan berencana. "Mereka adalah orang-orang yang membunuhnya, ini direncanakan. Mereka adalah orang-orang yang membunuhnya," katanya kepada Reuters melalui telepon dari rumahnya di kota timur Banes, tempat anaknya dipindahkan setelah sekarat di sebuah rumah sakit di Havana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan pihak berwenang Kuba ingin anaknya dimakamkan Rabu malam, tapi ia berharap untuk menunda pemakaman sampai Kamis.

Zapata (42), dipenjara sejak tahun 2003 dan akan menjalani 36 tahun penjara, melancarkan aksi mogok makan untuk memprotes kondisi penjara.

Komisi Hak Asasi Manusia Kuba melalui juru bicaranya Sanchez Elizardo menyalahkan pemerintah Kuba karena tidak berbuat cukup untuk menyelamatkan Zapata dan memprotes komentar Castro tentang tidak adanya penyiksaan di penjara-penjara Kuba.

Kematian Zapata menambah ketegangan hubungan Amerika-Kuba, setelah sebelumnya mulai memanas saat serorang warga Amerika ditahan karena dicurigai sebagai mata-mata.



REUTERS | HAYATI MAULANA NUR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Lukisan Che Guevara
Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.


Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Seorang pria berjalan di depan mural pemimpin pejuang revolusi Che Guevara di Havana (7/10).  Empat puluh enam tahun setelah ia ditangkap oleh tentara di hutan Bolivia dan dieksekusi yang diperingati 8 Oktober. REUTERS/Enrique de la Osa
Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.


Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

13 Januari 2017

Fidel Castro. REUTERS/Alex Castro
Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.


UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

29 Desember 2016

Warga antre untuk memberikan penghormatan kepada pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro, di Revolution Plaza, Havana, Kuba, 28 November 2016. REUTERS/Stringer
UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.


Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

5 Desember 2016

Presiden Kuba, Fidel Castro (kiri), dan legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona bermain bola selama wawancara di La Havana, Kuba, 26 Oktober 2005. REUTERS/Canal 13
Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.


Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

4 Desember 2016

Kendaraan militer Kuba yang membawa abu jenazah mendiang Fidel Castro menuju Santiaga melintasi Havana, Kuba, 30 November 2016. REUTERS
Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.


Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

28 November 2016

Presiden Kuba, Fidel Castro menyampaikan pidatonya di depan ratusan para massa demonstrasi saat berada di Santiago, Kuba, 8 Juni 2002. AP/Cristobal Herrera, File
Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk

membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta


dengannya.


Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

28 November 2016

Pemimpin Kuba Fidel Castro berbicara kepada orang banyak selama pawai kemenangan setelah jatuhnya rezim Batista di Havana, Kuba, 6 Februari 1959. AP
Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba Fidel Castro.


Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

26 November 2016

Pemimpin Kuba, Fidel Castro berdiri di perkebunan tebu di Kuba, 14 April 1966. Mantan Presiden Fidel Castro, yang berkuasa selama setengah abad, meninggal pada usia 90. Roberto Salas/Prensa Latina via AP
Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.


Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

26 November 2016

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.