Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak-anak Down Syndrome Menjadi Korban Makian di Facebook  

image-gnews
FACEBOOK REDESIGN 2
FACEBOOK REDESIGN 2
Iklan
TEMPO Interaktif, Milan – Sebuah aksi bejat kelompok Facebook Italia membuat akun dengan anak-anak yang mempunyai kelainan bawaan Down Syndrome sebagai sasaran makian. Melihat hal ini, menteri persamaan hak Italia mengancam menutup akun facebook yang menyebutkan bahwa “ribuan idiot” itu akan dikenai ancaman hukum, Selasa (23/2) waktu setempat.

Laman akun itu memampangkan foto seorang bayi Down Syndrome dan dikeningnya ditulis kata "dungu". Tertulis pula "solusi yang mudah dan menyenangkan" untuk membersihkan dunia dari "makhluk-makhluk busuk ini" adalah untuk menggunakannya sebagai sasaran latihan.

Menteri Persamaan Hak Mara Carfagna kepada televisi Italia mengatakan, "Italia tidak akan mentolerir insiden diskriminasi dalam bentuk apa pun, apalagi terhadap orang cacat. Mereka bertanggung jawab menciptakan kegilaan ini akan dituntut oleh hukum."

Down Syndrome merupakan kelainan genetik yang paling umum dari keterbelakangan mental, terjadi pada 1 dari 700 kelahiran hidup. Polisi berusaha melacak orang-orang yang membuat akun biadab ini. “Jika tertangkap, mereka bisa menghadapi 4,5 tahun penjara karena hasutan untuk melakukan tindak pidana,” kata menteri.

Laman ini memantik protes dan kutukan dari para politisi dan kelompok-kelompok pendukung. "Mereka yang bertanggung jawab harus dijadikan contoh," kata Luca ZAIA, menteri pertanian Italia. "Hukuman pertama dapat memasukkan mereka untuk melayani keluarga dengan anak-anak Down Syndrome yang martabat telah terhina."

Kemarahan atas situs antiDown Syndrome juga datang dari empat eksekutif Google Italia yang sedang disidang di Milan yang dituntut dengan pencemaran nama baik dan kegagalan untuk melindungi privasi dari seorang remaja Down Syndrome, yang muncul dalam sebuah video di situs Google pada tahun 2006.

Film video pendek dengan perekam telepon genggam ini menunjukkan empat Turin sedang mengejek anak remaja di depan belasan pemuda lain. Di Italia ada sekitar 38 ribu orang dengan Down Sydrome, dari data Asosiasi Down Syndrome Italia.


REUTERS| NUR HARYANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

22 Februari 2021

Presiden Direktur Lintasarta Arya Damar.
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.


Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

11 Juni 2018

Tampilan situs Ditjen Pajak www.pajak.go.id yang diretas oleh pihak yang mengaku sebagai Anonymous Arabe pada Ahad pukul 9 malam lalu, 10 Juni 2018 (foto kanan). Hingga siang ini, situs tersebut masih dalam pemulihan dan dialihkan ke www.djponline.pajak.go.id (foto kiri). Foto: djponline.pajak.go.id / istimewa
Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.


Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

31 Mei 2018

Ilustrasi kejahatan internet
Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.


Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

24 Januari 2018

Global Director Priceprice.com Takayoshi Kuki (tengah) dalam acara peluncuran situs perbandingan harga Priceprice.com di Jakarta, Rabu, 24 Januari 2018. Tempo/Syafiul Hadi
Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.


Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

27 September 2017

Ilustrasi pelacuran / prostitusi. REUTERS/Edgar Su
Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.


Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

27 Agustus 2017

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam Browser Chrome. Kredit: Techcrunch
Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.


Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

10 Agustus 2017

Ilustrasi belajar make up dari youtube. Goss.ie
Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?


Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

10 Agustus 2017

Soal matematika menjadi password wifi. Mirror.co.uk
Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?


Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

12 Juli 2017

Sxc.hu
Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality


Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

7 Juli 2017

Vlog Kaesang berjudul #BapakMintaProyek. youtube.com
Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.