Pihak berwenang mengatakan mereka menemukan 19 korban yang sebelumnya dinyatakan hilang. Badai Sabtu lalu menewaskan sedikitnya 42 orang dan 18 orang dirawat di rumah sakit. Semua korban adalah warga Portugis dan satu turis Inggris.
Antonio Carrilho, uskup dari ibukota Madeira, Funchal, memimpin pemakaman bersama tiga orang dari keluarga korban yang sama yang tewas ketika sebuah derek konstruksi menimpa rumah mereka di Santo Antonio, sebuah desa di kaki sebuah lembah yang populer sebagai daerah tujuan wisata.
Ratusan orang menghadiri pemakaman di pemakaman kecil Santo Antonio tersebut. "Saya datang ke sini karena ini adalah pemakaman pertama yang akan diadakan setelah bencana yang melanda kita," kata Carrilho, seperti dikutip dari Lusa.
Vatikan mengirimkan telegram kepada uskup Funchal atas nama Pope Benedict XVI dan Paus menyatakan belasungkawa. Portugis menetapkan tiga hari berkabung bagi para korban.
Madeira merupakan kepulauan utama di Portugal dengan memiliki jumlah penduduk sekitar 250 ribu orang. Pulau ini terletak di Samudera Atlantik atau sekitar 480 kilometer sebelah barat pantai Afrika.
Menurut saksi korban, banjir bandang di Madeira begitu kuat yang turun dari pegunungan hingga menyeruak ke kota kemudian berputar di kolong jembatan sekaligus menghancurkannya.
Banyak penduduk terperangkat oleh serbuan air bah, mereka mencoba menyelamatkan diri dengan cara menempel dan berpegangan di beberapa pagar jalan agar tak hanyut. Sedangkan puluhan kendaraan terjungkir balik karena tergerus arus deras.
AP | HAYATI MAULANA NUR