Selain itu, jelas Faroog Khan pejabat senior kepolisian, sejumlah orang dilaporkan terluka. "Saya melihat tiga kendaraan hancur akibat ledakan itu," ujar juru foto Reuters Hazrat Ali Bacha melalui telepon di pusat kota Mingora. Beberapa toko, tambahnya, juga rusak.
Sementara itu, wartawan Al Jazeera Kamar Hyder melaporkan dari Islamabad, serangan itu sengaja untuk menghancurkan konvoi pasukan keamanan ketika mereka mulai memasuki kawasan tersebut. "Pelaku serangan cuma seorang, namun akibat ledakan yang ditimbulkan sangat dahsyat sehingga banyak toko dan kendaraan hancur berantakan," lapornya.
Baca Juga:
Mengutip laporan para wartawan lokal, Hyder menyebutkan dua pasukan keamanan dan empat warga sipil tewas. Sedangkan televisi setempat menyiarkan gambar-gambar bangkai mobil tergeletak dan bekas asap masih membumbung di jalanan.
"Waktu itu saya mau bekerja di pasar, tetapi dihentikan oleh pasukan keamanan karena ada konvoi tentara akan lewat," kata Saeedur Rahman, seorang guru. "Tiba-tiba ada ledakan besar dan asap menyelimuti seluruh area ini. Tak lama kemudian badan terasa lemas dan saya tergolek di tanah," tambahnya.
Menanggapi kejadian itu, Perdana Menteri Pakistan Yusuf Reza Gilani mengutuk keras ledakan tersebut sebagai perbuatan teroris antikemanusiaan. "Pakistan akan melawan perbuatan yang dilakukan oleh kelompok ekstrimis," jelasnya.
Pada April tahun lalu, militer meningkatkan serangan di Swat, kota yang terletak 120 kilometer sebelah utara Islamabad, untuk melawan militan Taliban Pakistan dan membersihkan kawaan ini dari para pejuang Islam.
REUTERS | ALJAZEERA | CHOIRUL