Kantor berita The Saudi Press mengutip penjelasan duta besar Saudi untuk Yaman Ali al-Hamdan, para serdadu tersebut dibawa dari kawasan utara Provinsi Saada, daerah yang selama ini dikuasai pemberontak menuju kantor kedutaan dengan helikopter. Selanjutnya, para serdadu ini akan dikirimkan ke Saudi.
Sementara itu, pejabat Yaman yang tak mau disebutkan namanya mengatakan tentara tersebut diserahkan ke komite yang mengawasi gencatan senjata antara pemerintah Yaman dengan gerilyawan Houthis-Shia. Selama beberapa tahun para pemberontak melakukan serangan sporadis terhadap tempat-tempat strategis. Sebaliknya, pemerintah lemah menghadapi mereka. Untuk itu Saudi bergabung dengan pasukan Yaman guna membantu serangan pemberontak. Saudi melakukan serangan melalui udara dan artileri, dua pasukannya dilaporkan tewas diperbatasan. Sedangkan pemberontak mengklaim telah membunuh 133 tentara Saudi.
Baca Juga:
Sabtu pekan lalu, Saudi mengultimatim pemberontak agar segera melepas pasukannya yang hilang selama 48 jam, jika tidak, pasukannya akan menghabisi kaum Houthis.
Amerika Serikat dan sejumlah negara menekan pemerintah Yaman agar segera memecahkan masalah dengan para pemberontak dan konsentrasi menghadapi al-Qaidah dan kelompok-kelompok lain yang menjadi otak rencana peledakan pesawat Amerika saat Natal tahun lalu.
"Amerika Serika menyambut baik gencatan senjata antara pemerintah Yaman dengan gerilyawan Houthis." ujar Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, Senin waktu setempat. "Kami secara siginifan lebih tertarik terhadap stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan sitiasi keamanan di Yaman." Clinton sedang melakukan perjalanan ke tetangganya Arab Saudi sangat peduli terhadap situasi kemanusiaan di Yaman.
AP | CHOIRUL