TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas kemarin menskors kepala stafnya, Rafiq Husseini, setelah televisi Channel 10 Israel menyiarkan rekaman Husseini yang mengejek Abbas dan pendahulunya, Yasser Arafat, dan mencoba membujuk seorang perempuan berhubungan seks dengan dia.
Wanita itu, seorang agen yang dikirim oleh Fahmi Shabaneh, mantan perwira intelijen Palestina yang bertugas menyelidiki korupsi di Pemerintahan Otoritas Palestina, memberitahu Husseini bahwa dia tertarik untuk bekerja di kantornya. Shabaneh, yang diam-diam merekam rekaman pada tahun 2008 itu, menyatakan bahwa Husseini berusaha untuk menjual pengaruhnya untuk seks.
Husseini mengatakan ia telah disergap oleh sebuah geng yang bekerja untuk "intelijen Israel." Rekaman itu telah lebih dari 18 bulan dan telah disulih, katanya kepada wartawan di Ramallah.
Abbas mengatakan Husseini akan tetap diberhentikan sampai penyelidikan selesai. Shabaneh mengatakan dia telah menunjukkan rekaman kepada Abbas, yang, dinilainya, tidak mengambil tindakan apapun tentang hal ini pada saat itu.
Dalam rekaman itu, wanita itu meminta opini Husseini tentang Abbas. "Dia tidak menyukai orang-orang dan orang-orang tidak menyukainya," jawab Husseini. Rekaman itu juga menunjukkan Husseini menanggalkan pakaian, naik ke tempat tidur dan memanggil perempuan itu untuk bergabung dengannya.
Shabaneh kemarin menuduh salah satu anggota komite yang ditunjuk oleh Abbas untuk menyelidiki Husseini terlibat dalam penggelapan dana Otoritas Palestina. Dia mengatakan punya bukti korupsi keuangan pejabat senior dalam Otoritas Palestina, yang menerima ratusan juta dolar dana donor Barat setiap tahun.
Tayeb Abdel Rahim, ajudan senior Abbas, menggambarkan Shabaneh sebagai pejabat yunior yang dipecat lebih dari dua tahun yang lalu karena "berurusan dengan Israel" dan karena "melakukan sejumlah pelanggaran yang melanggar integritas dan kehormatan".
HAARETZ | EZ