TEMPO Interaktif, Marjah - Marinir Amerika Serikat pada serangan pasukan NATO memerangi militan Taliban di Kota Marjah, Sabtu (13/2) waktu setempat, menggempur habis-habisan benteng terakhir kelompok militan di Provinsi Helmand, Afganistan.
Serangan tersebut merupakan wujud atas penambahan gelombang pasukan tentara dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Serangan itu, yang pertama sejak Presiden Obama memerintahkan 30 ribu pasukan tambahan ke Afganistan pada Desember 2009, sebagai bentuk penguasaan pemerintah di daerah-daerah yang dikuasai kelompok pemberontak tahun ini, sebelum pasukan Amerika mulai menarik diri pada 2011.
"Serangan terhadap Marjah telah dimulai. Perusahaan kami sedang mempersiapkan untuk mengamankan wilayah-wilayah kunci untuk memfasilitasi stabilitas dan keamanan bagi masyarakat Marjah," kata Letnan Mark Greenlief dari Bravo Company, Batalion Pertama dari keenam Marinir.
Sebanyak 12 helikopter terbang di Provinsi Helmand bagian selatan, Marjah, dan tujuan pertama Marinir adalah untuk merebut pusat kota meskipun menghadapi risiko ancaman ledakan bom oleh Taliban.
Militer Amerika menyebutkan, sekitar 4.500 Marinir Amerika dibantu 300 tentara Amerika lain dan 1.500 tentara Afganistan terlibat dalam serangan tersebut.
Golnar Motevalli, wartawan Reuters, menyaksikan Marinir terlibat dalam baku tembak dengan pejuang Taliban beberapa jam setelah pasukan helikopter Amerika mendarat di sekitar kota tersebut.
"Jarak mereka adalah sekitar 300 meter," kata Motevalli yang di belakangnya terdengar rentetan tembakan. Dua ledakan besar terdengar dan asap hitam membumbung ke langit.
REUTERS l BASUKI RAHMAT N