TEMPO Interaktif, Dubai – Gedung pencakar langit di Dubai tiba-tiba ditutup untuk umum. Padahal baru sebulan gedung tertinggi di dunia ini diresmikan secara mewah. Para wisatawan kecewa karena penutupan tidak dibatasi sampai kapan.
Masalah listrik menjadi salah satu penyebab dihentikannya, kunjungan ke menara Burj Khalifa. Puluhan lift tidak berfungsi, yang biasanya untuk mengangkut pengunjung ke menara yang memiliki 160 lantai itu.
Penutupan yang tak terbatas, yang dimulai hari Minggu, saat Dubai sedang berjuang untuk menghidupkan kembali citra internasional sebagai negara terdepan di tengah kota metropolitan Arab.
Kota di Teluk Persia itu berharap menara Burj Khalifa dengan tinggi 828 meter akan menarik wisatawan. Dalam beberapa pekan terakhir, ribuan wisatawan antre mendapat kesempatan membeli tiket untuk merasakan keindahan kota lewat menara dengan membayar US$ 27 atau sekitar Rp 250 ribu.
Wayne Boyes, seorang turis dari Manchester, Inggris, harus kembali dalam antrean untuk mengembalikan tiket dan menukar dengan uang yang telah dibayarkannya. "Sangat mengecewakan," kata Boyes, 40, yang muncul di pintu masuk Burj, Senin (8/2). "Menara ini salah satu alasan utama saya datang ke sini," katanya.
AP| NUR HARYANTO