TEMPO Interaktif, Latvia - Sebuah kota dibiarkan kosong setelah penarikan pasukan Soviet dan Rusia dari negara Baltik Latvia. Kota itu kemudian dilelang dengan harga US$ 3 juta atau sekitar Rp 28 miliar.
Dari badan privatisasi mengatakan, perusahaan Rusia membeli Kota Skrunda, dan mendapatkan kota seluas 45 hektare lahan, 70 bangunan, termasuk 10 blok apartemen, hotel, klub, gudang dan garasi.
"Ini adalah harta positif yang sudah kosong dalam waktu yang lama dan belum ada kegiatan ekonomi kini telah dijual," kata badan privatisasi, yang melaksanakan lelang penjualan kota, Jum'at (5/2).
Kota itu persisnya terjual 1,6 juta lats atau US$ 3,10 juta. Agen itu tidak tahu apa yang akan dilakukan pembeli, Aleksejevskoje-Serviss, dengan kota mati yang dibelinya itu. Skrunda 1, terletak sekitar 150 km barat dari Riga, ibukota Latvia. Kota itu diciptakan untuk memenuhi kebutuhan militer Soviet dan terletak dekat bekas pangkalan radar antirudal.
Pasukan Rusia menarik diri dari Latvia pada tahun 1994, tiga tahun setelah meninggalkan negara-negara Baltik bekas Uni Soviet. Namun, Moskow membuat kesepakatan menyewakan pangkalan radar Skrunda sampai Agustus 1998, setelah itu pasukannya ditarik dan yang terakhir adalah tentara Rusia yang meninggalkan Latvia.
REUTERS| NUR HARYANTO