TEMPO Interaktif, Betlehem - Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi melakukan perjalanan sepanjang jalan dari Yerusalem ke Betlehem pada Rabu (3/2) waktu setempat. Berlusconi mengaku tidak melihat apa yang paling banyak diributkan warga Timur Tengah: adanya tembok delapan meter tingginya dianggap sebagai dinding keamanan Israel.
"Aku akan mengecewakan anda karena saya tidak melihat (tembok pemisah)," kata Berlusconi mengatakan kepada seorang wartawan Italia, yang bertanya kepadanya tentang kesan-kesan dari penghalang beton pada jumpa pers bersama dengan tuan rumah, Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Sumber-sumber Palestina menegaskan, serangkaian kegiatan wajib Berlusconi untuk keluar dalam udara dingin dan hujan beralih dari mobil Israel ke mobil Palestina di pos pemeriksaan Israel, di mana gerbang baja mengontrol akses keluar-masuk di Tepi Barat.
Namun, pemimpin Italia mengatakan, dia tidak diperhatikan. "Aku sedang berpikir apa yang akan aku akan katakan kepada presiden," katanya. "Saya minta maaf untuk itu."
Dinding di Betlehem adalah bagian dari penghalang panjang terutama dengan dibangun pagar keamanan. Israel mengatakan dinding itu diperlukan untuk mencegah militan Palestina bersenjata dan pembom bunuh diri mencapai kota-kota dari Tepi Barat.
Paus Benediktus, yang berkunjung pada bulan Mei, mengatakan hal itu "pengingat yang paling kejam yang menjadi jalan buntu" dalam hubungan antara Israel dan Palestina.
Sedang Palestina mengatakan tembok penghalang itu bukan untuk memastikan keamanan Israel, melainkan sarana merebut tanah Tepi Barat untuk dirinya sendiri.
REUTERS| NUR HARYANTO