TEMPO Interaktif, Jakarta -
Sanaa – Pemimpin kelompok pemberontak di Yaman utara mengatakan menerima tawaran pemerintah Yaman untuk gencatan senjata asalkan pemerintah mengakhiri perang terhadap mereka yang dianggap tak adil.
Namun seperti dilaporkan kemarin, pemerintah menolak tawaran tersebut. Seorang pejabat pemerintah mengatakan kesepakatan gencatan senjata harus meliputi ikrar dari pemberontak untuk tidak menyerang tetangga yaman, Arab Saudi.
Alasan lainnya pemerintah menolak tawaran tersebut, lanjut pejabat itu, karena pemimpin pemberontak Abdul Malik al-Houthi menuntut pemerintah mengakhiri operasi militer pertama.
“Pemerintah menolak inisiatif al-Houthi untuk menerima lima poin kesepakatan pemerintah (untuk berdamai), sebab tidak mencakup poin ke enam yakni pemberontak berjanji untuk tidak menyerang wilayah Saudi,” tandas pejabat itu.
Sumber di kemiliteran Arab Saudi kemarin mengatakan tentara Arab Saudi baku tembak dengan penembak jitu pemberontak yang melintasi perbatasan. Kejadian ini berlangsung sehari setelah pemberontak mengatakan mundur dari Arab Saudi.
CNN | AL JAZEERA | REUTERS | SUNARIAH