TEMPO Interaktif, Jakarta -
Washington – Presiden Amerika Serikat Barrack Obama kemarin mengancam pemimpin Iran bahwa mereka akan menghadapi akibatnya karena mengabaikan kewajiban mereka saat berlangsungnya transparansi nuklir.
“Masyarakat internasional telah bersatu dan Republik Islam Iran akan diisolasi,” kata Obama saat menyampaikan pidato kenegaraan di depan Kongres. Dia menambahkan, “dan pemimpin Iran terus mengabaikan kewajiban mereka, sudah tidak diragukan lagi mereka akan menghadapi akibatnya dan ini janji saya.”
Selain menyinggung masalah Iran, dalam pidatonya Obama banyak menyampaikan masalah kebijakan luar negeri dan usaha intensifnya untuk memulai kembali perundingan damai antara Palestina dan Israel. Di akhir pidato, Obama kembali mengungkapkan inisiatifnya untuk mengurangi pengembangan senjata nuklir di Korea Utara dan Iran.
“Untuk mengurangi persediaan dan peluncur-peluncur, dengan alat pencegah kami, Amerika Serikat dan Rusia telah melakukan negosiasi paling jauh tentang perjanjian kontrol senjata,” kata Obama.
Dia menambahkan, guna memastikan bahan nuklir yang rentan di seluruh dunia tidak jatuh ke tangan teroris, Amerika dan Rusia akan mengadakan konfrensi tingkat tinggi tentang keamanan nuklir, April mendatang. Konfrensi ini juga akan melibatkan 44 negara lainnya.
Obama menegaskan untuk mengurangi senjata nuklir dan mencegah pengembangannya, dia memfokuskan pada pendekatan internasional.
REUTERS | JTA | SUNARIAH